Bisnis.com, JAKARTA—Penguatan harga emas tecatat melambat siang hari ini (1/10/2013) dan bergerak dalam kisaran terbatas.
Menurut Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra, pergerakan emas hari ini akan berada pada rentang US$1.324-US$1.330 per troy ounce (Rp493.493,6-Rp495.730,01 per gram).
Harga emas untuk pegiriman Desember di Commodity Exchange New York tercatat naik 0,14% menjadi US$1.328 per troy ounce (Rp494.984,58 per gram) pukul 13:29 WIB. Adapun harga emas spot turun 0,02% ke posisi US$1.328,73 (Rp495.256,66 per gram).
“Isu debt ceiling masih membayangi pergerakan harga emas yang masih bisa menjadi faktor penguat kembali harga emas,” kata Ariston.
Namun demikian, bila perdebatan tentang batas atas hutang AS (debt ceiling) tersebut usai harga emas bisa kembali turun karena pasar akan bergerak ke aset yang lebih beresiko.
Ariston memaparkan, support dan resisten terdekat harga emas terlihat di kisaran US$1.322—US$1.335. Emas tak bertahan lama di atas level US$1.332 per troy ounce pada penutupan bursa kemarin. Dia menilai, hal ini menunjukkan pasar enggan untuk mengerek harga emas.
Adapun tekanan lanjutan menembus garis uptrend dan areal support US$1.322 dapat mengakibatkan pelemahan harga lanjutan ke posisi US$1.305.
Sementara itu, pergerakan harga di atas US$1.335 akan membuka kembali potensi untuk naik hingga ke level US$1.352.
Selain isu debt ceiling, beberapa data PMI manufaktur dari kawasan Eropa dan AS bisa menjadi penggerak pasar.
