Bisnis.com, JAKARTA—Harga emas naik ke level tertinggi dalam sepekan di bursa London setelah bank sentral AS tidak mengubah kebijakannya terkait belanja obligasi bulanan.
Hal ini mendorong peningkatan permintaan atas logam mulia tersebut.
Dewan Gubernur Bank Sentral AS menyatakan masih membutuhkan bukti atas kelanjutan pemulihan ekonomi sebelum mengurangi stimulus moneter sebesar US$85 miliar per bulan.
Harga emas turun 18% tahun ini akibat munculnya spekulasi bahwa the Fed akan memperketat pembelian obligasi yang menyebabkan pasar emas bergairah selama 2012.
“Kondisi ini mengagetkan bagi kebanyakan pemain pasar dan kami melihat harga akan terus naik,” ujar David Meger, direktur perdagangan logam pada Vision Financial Markets di Chicago sebagaimana dikutip Bloomberg, Jumat (20/9/2013).
Menurutnya, tren pasar emas akan begairah.
Harga emas untuk pengiriman cepat naik 0,2% dan bertengger di posisi US$1.366,36 per ounce pada pukul 04.59 waktu New York atau pukul 03.00 WIB.
Sebelumnya, harga komoditas itu mencapai US$1.375,81 atau yang tertinggi sejak 10 September.
Di bursa Comex in New York, kontrak emas untuk pengiriman Desember naik 4,7% dan ditutup pada US$1.369,30 atau yang tertinggi sejak 19 Maret 2009.