Bisnis.com, JAKARTA – Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi 7,25% yang diikuti penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat memicu kenaikan harga surat utang negara bertenor 10 tahun sebesar 187 basis poin menjadi 82,92%.
Menurut data Bank Indonesia, kurs tengah rupiah terhadap dolar AS pada Jumat (13/9/2013) berada di level Rp11.395, turun Rp99 dari posisi pada hari sebelumnya Rp11.494 per dolar AS.
“Selama sepekan ini, rupiah terapresiasi sebesar 1,9%,” ungkap Destry Damayanti, Kepala Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), Jumat (13/9/2013).
Di pasar obligasi sekunder, PT Penilai Harga Efek Indonesia (Indonesia Bond Pricing Agency/IBPA) mencatat imbal hasil obligasi pemerintah acuan bertenor 10 tahun ditutup turun 32 basis poin menjadi 8,21%.
Adapun, imbal hasil obligasi bertenor 5 tahun FR0066 ditutup di level 7,84%, turun 7 basis poin dari hari sebelumnya 7,91% pada harga 90%. Sementara itu, obligasi FR0065 bertenor 20 tahun mencatatkan imbal hasil 8,77%, turun 29 basis poin dari 9,06%.
Kondisi pasar mengikuti tren anomali pada hari sebelumnya saat pengumuman kenaikan BI rate yakni ketika imbal hasil obligas acuan bertenor 10 tahun turun 15 basis poin menjadi 8,53% pada penutupan perdagangan Kamis (12/9/2013).