Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yield Obligasi Tak Akan Melambung Lagi

Bisnis.com, JAKARTA - Imbal hasil obligasi acuan 10 tahun diperkirakan tidak berada di level 9%, meskipun suku bunga acuan akan kembali naik 25 basispoin menjadi 7,25% pada bulan ini.

Bisnis.com, JAKARTA - Imbal hasil obligasi acuan 10 tahun diperkirakan tidak berada di level 9%, meskipun suku bunga acuan akan kembali naik 25 basispoin menjadi 7,25% pada bulan ini.

Direktur CIMB Principal Asset Management Fajar Rachman Hidajat menyampaikan pelaku pasar mengekspektasi suku bunga acuan (BI rate) naik lagi 25 bps menjadi 7,25% pada pengumuman Bank Indonesia bulan ini.

Kendati demikian, Fajar memprediksi kenaikan BI rate tidak akan berpengaruh signifikan pada lonjakan yield obligasi acuan yang saat ini telah menembus level 8,8%. Pasalnya, pelaku pasar kelihatannya sudah bereaksi sebelum kebijakan terjadi.   

“Data ekonomi dan sikap pasar biasanya lebih dulu sikap pasar,” ujarnya, Senin(9/9).

Menurut dia, tidak ada lagi faktor-faktor yang mendorong peningkatan yield. Seperti laju inflasi yang sudah berada di puncak pada Agustus 2013, defisit neraca perdagangan yang akan membaik, dan suku bunga acuan yang sudah naik cukup besar tahun ini.

“Saya khawatir justru sudah lewat bottom dan tidak terdiskon lebih dalam lagi harganya, jadi mungkin getting better,” tuturnya.

Terkait pengaruh kebijakan stimulus moneter di Amerika Serikat, Fajar menilai level yield obligasi justru akan segera menyusut setidaknya sebulan setelah keputusan Federal Reserve.

“Kalaupun [yield] naik tidak akan signifikan, peluangnya sebulan setelah tapering yield cenderung turun,” imbuhnya.

Saat ini, lanjutnya, harga obligasi sudah di level yang sangat murah dalam beberapa waktu terakhir karena merespon kebijakan The Fed. Dengan demikian, potensi penurunan harga cenderung lebih kecil dibandingkan sebelumnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lavinda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper