Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Turun di Pasar Asia, Penyerangan Suriah tak Pasti

Bisnis.com, SINGAPURA--Harga minyak turun di perdagangan Asia Senin ( 2/9/2013) siang  setelah pengumuman Presiden AS Barack Obama bahwa pihaknya akan meminta persetujuan dari anggota parlemen untuk aksi militer terhadap Suriah, kata para analis.

Bisnis.com, SINGAPURA--Harga minyak turun di perdagangan Asia Senin ( 2/9/2013) siang  setelah pengumuman Presiden AS Barack Obama bahwa pihaknya akan meminta persetujuan dari anggota parlemen untuk aksi militer terhadap Suriah, kata para analis.

Kontrak utama New York minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober turun US$1,47 menjadi US$106,18 per barel pada pertengahan perdagangan pagi, sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober turun  US$1,15 ke posisi US$112,86 per barel.

Pasar AS akan ditutup Senin untuk libur Hari Buruh federal.

"Investor kembali tenang untuk saat ini setelah Presiden Obama mengambil keputusan tentang intervensi Suriah kepada anggota parlemen AS," kata Desmond Chua, analis pasar pada CMC Markets di Singapura kepada AFP.

Setelah pengumuman pada Sabtu (31/8/2013) , Obama meluncurkan sebuah lobi intensif sebagai upaya untuk mempengaruhi anggota parlemen secara skeptis sebagai pertimbangan mereka apakah akan mendukung tindakan militer terhadap Suriah yang diduga menggunakan senjata kimia, kata seorang pejabat Minggu.

Meskipun Suriah bukanlah produsen minyak utama, pedagang khawatir bahwa akan terjadi konflik yang lebih luas di kawasan Timur Tengah yang kaya minyak mentah, termasuk tetangga Irak, yang menjadi eksportir utama.

Keputusan mengejutkan Obama untuk menyerahkan masalah ini ke Kongres agar secara efektif mendorong aksi militer kembali, sampai setidaknya 9 September mendatang ketika anggota parlemen AS kembali dari reses musim panas mereka.

Ini masih harus dilihat jika Kongres mendukung perang berarti akan mendukung langkah Obama.

Menteri Luar Negeri John Kerry mengatakan Minggu bahwa Washington memiliki bukti bahwa rezim Suriah menggunakan gas sarin yang mematikan dalam serangan 21 Agustus di pinggiran kota Damaskus. (Reuters)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper