Historia Bisnis: Ketika William Soeryadjaya Bilang Tidak pada Summa

William Soeryadjaya menolak pernyataan bahwa konglomerat itu bakal menalangi sisa utang Bank Summa setelah dia kehilangan Astra.

Bisnis.com, JAKARTA — William Soeryadjaya, pendiri kerajaan bisnis Astra sekaligus mantan orang kedua terkaya di Indonesia, pernah bilang tidak terhadap upaya menalangi sisa utang Bank Summa, pembawa malapetaka bagi kelangsungan bisnis keluarga itu setelah dia menjual 76% sahamnya di Astra.

Bank Summa awalnya bernama Bank Agung Asia. Pada 1988, Edward Soeryadjaya, putra sulung William, memborong sahamnya dan kemudian mengubahnya menjadi Bank Summa. Pada akhir 1990, Bank Summa sempat menjadi penghuni 10 pemberi pinjaman swasta terbesar di Indonesia, dengan aset mencapai Rp1,76 triliun, hampir 10 kali lipat dari nilainya dua tahun sebelumnya.

Konten Premium Terbaru