Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings merevisi prospek PT Sawit Mas Sejahtera dari semula stabil menjadi positif dengan level yang sama AA (idn).
Analis Utama PT Fitch Ratings Indonesia Erlin Salim memaparkan revisi prospek mencerminkan membaiknya akses pendanaan pemegang saham mayoritas yakni Golden Agri Resources (GAR) terhadap pasar utang dan modal. Dibuktikan dengan penerbitan utang sebesar US$1 miliar oleh GAR dan anak-anak usahanya pada 2012.
“Hal ini menyiratkan investor obligasi tidak lagi menghindar dari grup karena sejarah restrukturisasi utang, yang sebelumnya membatasi kemampuan grup dalam mendapatkan pendanaan,” tulisnya dalam informasi yang diterima Bisnis hari ini, Sabtu (31/8/2013).
Fitch menganggap membaiknya akses pendanaan GAR adalah keuntungan yang berdampak langsung terhadap anak perusahaan, termasuk Sawit Mas. Pasalnya, perusahaan sebagian besar bergantung pada utang antar perusahaan untuk rencana ekspansi.
Peringkat mencerminkan hubungan strategis dan operasional yang kuat dengan GAR. Sawit Mas berkontribusi sekitar 19% terhadap produksi tahunan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) dan 17% terhadap area tertanam GAR pada semester I/2013.
Sawit Mas juga menyalurkan penjualan ekspor lewat unit usaha grup, Golden Agri International (GAI). Sementara itu, GAR memberikan utang antar perusahaan dan menempatkan manajemen di Sawit Mas.
Pembangunan kapasitas hilir
Terkait rencana ekspansi, Sawit Mas akan memulai operasi komersial dari fasilitas refinery pada 2014 dengan kapasitas sebesar 900 ribu ton per tahun. Manajemen mengestimasi maksimal 80% dari produksi CPO internal akan diproses lebih banyak menjadi produk hilir. Tentu akan mengubah komposisi produk secara signifikan dari semula mayoritas produk hulu, seperti CPO dan palm kernel oil (PKO).
Fitch memandang ekspansi sebagai hal positif, karena meningkatkan integrasi operasional grup dan biaya yang lebih rendah seiring dengan menurunnya tarif pajak ekspor untuk produk hilir.
Kendati demikian, peringkat perseroan dibatasi oleh risiko siklikal yang melekat pada CPO sebagai produk komoditas. Skala usaha grup yang besar, dengan operasi hilir yang sudah mapan membantu memitigasi risiko karena bisa memberi skala ekonomis dan stabilitas margin operasional.
Peringkat berpotensi berubah negatif jika hubungan Sawit Mas dengan induk usaha melemah, dan penurunan profil kredit induk usaha.