Bisnis.com, JAKARTA – Investor mulai menyeimbangkan portofolio mereka guna mengambil posisi untuk masuk lagi ke pasar obligasi, ditandai dengan melonjaknya yield obligasi pemerintah acuan menjelangkan pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia.
Setelah pada awal pekan, Senin (12/8/2013), pasar obligasi ditutup menguat, imbal hasil (yield) surat utang pemerintah acuan dalam 2 hari terakhir kembali terkerek karena investor mulai menyesuaikan harga.
Menurut data PT Penilai Harga Efek Indonesia (Indonesia Bond Pricing Agency/IBPA), yield obligasi pemerintah acuan bertenor 10 tahun FR0063 naik 14 basis poin menjadi 7,82% pada penutupan perdagangan Rabu (14/8/2013).
Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintaha acuan bertenor 5 tahun dan 20 tahun juga meningkat masing-masing sebesar 14 basis poin dan 6 basis poin menjadi 7,33% dan 8,16% jika dibandingkan dengan realisasi pada hari sebelumnya.
Amir Dalimunthe, Debt Research Analyst PT Danareksa Sekuritas, mengungkapkan koreksi pasar disebebkan investor mencoba menyesuaikan dampak inflasi dan ekspektasi kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia.
“Kami melihat ada kemungkinan investor sedang rebalancing portofolio untuk mulai ambil posisi lagi ke pasar obligasi,” katanya.