Bisnis.com, NEW YORK – Indeks saham di bursa Amerika Serikat ditutup turun pada akhir perdagangan pukul Selasa (6/8/2013) waktu setempat atau pukul 4.00 WIB pagi ini waktu Indonesia. Indeks Standard & Poors’s 500 mencetak penurunan terbesar sejak 24 Juni, menyusul kinerja mengecewakan industri ritel dan data perdagangan yang dipenuhi kekhawatiran bahwa bank sentral AS Federal Reserve akan mengurangi pembelian di pasar obligasi pada tahun ini.
Saham American Eagle Outfitters Inc dan CVS Caremark Corp turun lebih dari 2,8%. Saham Newmont Mining Corp turun 6,5%, menyusul harga emas yang turun. Sementara itu, saham Washington Post Co ditutup naik 4,3% menyusul persetujuan pembelian surat kabar tersebut oleh CEO Amazon.com Inc Jeff Bezos.
Indeks S&P 500 turun 0,6% ke level 1.697,37, melanjutkan penurunan yang terjadi pada hari sebelumnya setelah pada pekan lalu mencetak rekor tertingi. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 93,39 poin atau 0,6% ke level 15.518,74. Pada perdagangan tadi malam di bursa New York, se
banyak 5,6 miliar saham berpindah tangan, 12% di bawah rata-rata transaksi yang terjadi alam 3 bulan terakhir.
“Sejumlah pergerakan terkait dengan meningkatnya kekhawatiran tehadap menguatnya data perdagangan. Ini mengherankan saya kenapa pertumbuhan PDB yang lebih baik berdampak negatif terhadap pasar saham. Untuk jangka panjang, kita perlu melihat pertumbuhan pendapatan dan PDB yang lebih kuat akan membuat hal itu terwujud,” ujar Paul Zemsky, Head of Asset Allocation ING Investment Management yang berbasis di New York, melalui surat elektroniknya kepada Bloomberg.
Defisit perdagangan AS pada bulan lalu turun melampaui perkiran ke level terendah sejak Oktober 2009, menyusul penurunan impor minyak mentah dan meningkatnya ekspor.