Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data Ekonomi AS Menggembirakan, Harga Minyak Naik

Bisnis.com, NEW YORK--Harga minyak dunia naik pada Rabu (Kamis pagi WIB), didorong data ekonomi AS yang menggembirakan dan penurunan persediaan di pusat minyak utama AS.Harga patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk

Bisnis.com, NEW YORK--Harga minyak dunia naik pada Rabu (Kamis pagi WIB), didorong data ekonomi AS yang menggembirakan dan penurunan persediaan di pusat minyak utama AS.

Harga patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September melonjak US$1,95 menjadi ditutup pada US$105,03 per barel di New York Mercantile Exchange.

Patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman September, bertambah 79 sen menjadi US$107,70  per barel di perdagangan London.

Secara keseluruhan persediaan minyak mentah AS telah menurun tajam dalam beberapa pekan terakhir. 

Namun demikian, laporan pemerintah pada Rabu menunjukkan peningkatan 400.000 barel, sebuah kejutan bagi para analis yang telah memproyeksikan penurunan.

Tetapi laporan Departemen Energi AS menunjukkan bahwa pasokan di pusat minyak utama AS di Cushing, Oklahoma, turun 1,9 juta barel. "Tampaknya ada beberapa pengetatan di pasar yang pasar khawatirkan sekarang," kata Stephen Schork, analis dan penulis Laporan Schork.

"Kecenderungannya untuk penarikan minyak mentah lebih besar." Carl Larry, seorang analis di Oil Outlooks and Opinions, Rabu, mengatakan data ekonomi AS yang dirilis cukup kuat untuk mengonfirmasi bahwa perekonomian masih menuju ke arah yang benar.

Pertumbuhan produk domestik bruto kuartal kedua datang di 1,7%, di atas perkiraan 1,1%. Juga, perkiraan dari perusahaan penggajian swasta ADP menunjukkan bahwa pekerjaan sektor swasta tumbuh 200.000 pekerjaan dari Juni ke Juli. 

"Saat ini minyak tampak seperti komoditas yang tumbuh dan kami pasti melihat pertumbuhan ekonomi."

Analis mengatakan pasar minyak tidak bereaksi keras terhadap pernyataan dari Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Federal Reserve, yang mengatakan Fed akan mempertahankan program pembelian obligasi agresif di tengah pertumbuhan "moderat".

Pernyataan Fed tidak memberikan jadwal waktu untuk mengurangi program pembelian obligasi US$85 miliar per bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor :
Sumber : Antara/AFP
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper