Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Merger Publicis-Omnicom Ubah Peta Pasar Iklan Global?

Bisnis.com, JAKARTA—Merger Publicis Groupe SA dengan Omnicom Group Inc dinilai oleh pakar antimonopoli akan mendapat perhatian intensif, bahkan bisa diblokir oleh regulator AS.

Bisnis.com, JAKARTA—Merger Publicis Groupe SA dengan Omnicom Group Inc dinilai oleh pakar antimonopoli akan mendapat perhatian intensif, bahkan bisa diblokir oleh regulator AS.

Transaksi itu, hasil dari konsolidasi bertahun-tahun di pasar iklan global, kemungkinan ditentang oleh pelanggan korporasi yang khawatir kekuatan perusahaan hasll merger itu bakal mempengaruhi pasar periklanan.

“Perusahaan gabungan itu akan bisa mempengaruhi strategi seluruh industri,” kata Bert Foer, Presiden Institut Antitrust Amerika, yang mengadvokasi penegakan hukum undang-undang antipersaingan usaha tidak sehat seperti dikutip Bloomberg, Senin (29/7/2013).

Menurutnya, perusahaan itu akan memiliki kemampuan unik untuk menyampaikan kepada klien, “ini yang harus Anda lakukan” dan kemampuan lebih untuk mengoordinasikan strategi seperti kapan memperkenalkan produk baru, menetapkan harganya, dan bagaimana memasarkannya.

Saat jumpa pers pengumuman merger itu Minggu (28/7/2013), chief executive kedua perusahaan mengatakan mereka yakin tidak menghadapi ganjalan dari sisi regulasi.

Jika disetujui, penyatuan antara Publicis berbasis di Paris dan Omnicom yang berkedudukan di New akan mengambilalih kepemimpinan WPP Plc di industri periklanan global.

Merger itu akan menciptakan perusahaan iklan dengan nilai pasar US$35 miliar dan sekitar 41% total belanja oleh 10 agen media di dunia, menurut data yang dihimpun oleh Advertising Age.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis :
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper