Bisnis.com, SHANGHAI—Harga tembaga merosot untuk pertama kalinya sejak 5 hari terakhir setelah data produksi manufaktur China, pengguna tembaga terbesar di dunia, ternyata lebih rendah dari prediksi sebelumnya.
Harga tembaga untuk pengiriman 3 bulan mendatang jatuh 0,9% menjadi US$6.975 ton di London Metal Exchange dan berada pada level US$6.990 pukul 14:08 waktu Shanghai, hari ini, Rabu (24/7/2013). Adapun harga seng meleset 0,7% menjadi US$1.875 per ton, sedangkan aluminium merosot 0,9% menjadi 1.829 per ton.
Industri manufaktur China terus melemah pada Juli, menandai perlambatan laju ekonomi negara ini belum mencapai titik terendahnya. HSBC Holdings Plc dan Markit Economics merilis pleminary reading yang mencantumkan nilai indeks pada level 47,7 hari ini.
Angka tersebut di bawah perkiraan dan jika tetap berada pada kisaran tersebut hingga laporan akhir pada 1 Agustus, akan menjadi yang terendah dalam 11 bulan.
“Angka ini akan membuat China lebih memperhatikan sisi permintaan,” kata He Shan, analis dari Galaxy Futures Co di Beijing. Dia menambahkan tantangan pada paruh kedua tahun ini akan lebih nyata.
Tembahan untuk pengiriman November di Shanghai Futures Exchange sedikit bergerak ke level 50,230 yuan (US$8.185) per ton. Adapun tembaga untuk pengiriman September di Comex jatuh 0,9% menjadi US$3.1705 per pound (US$69,9 per gram).