Bisnis.com, JAKARTA— Harga minyak mentah West Texas Intermediate berfluktuasi cenderung menguat setelah jatuh ke level terdalam lebih dari sepekan.
Penguatan ini seiring data ekonomi AS yang lebih rendah dari perkiraan meningkatkan kekhawatiran pertumbuhan akan terhenti di konsumen terbesar minyak dunia.
Kontrak sedikit berubah di New York setelah tergelincir kemarin dari harga tertingginya selama 16 bulan.
“Pemulihan ekonomi saat ini agak aneh. Tidak ada alasan bagi harga berada pada level saat ini. Secara musiman, kita telah mengambil stok minyak mentah,” ujar Jonathan Barratt, Chief Executive Officer Barratt’s Bulletin, seperti dikutip Bloomberg.
Harga WTI untuk pengiriman September diperdagangkan pada level US$107,09 per barel, naik 15 sen di New York Mercantile Exchange pada siang ini waktu Singapura.
Volume seluruh kontrak diperdagangkan 62% di bawah rata-rata perdagangan 100 hari. Kontrak Agustus yang habis kemarin jatuh 1,1% ke US$106,91.
Adapun harga Brent untuk pengiriman September naik 12 sen ke level US$108,27 per barek di ICE Futures Europe exchange.