Bisnis.com, JAKARTA—PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI) berencana menjual aset tambang mangan miliknya yang berlokasi di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk membayar utang atas akuisisi PT Astrindo Mahakarya Indonesia (AMI).
Direktur Utama Benakat Petroleum M. Suluhuddin Noor mengatakan untuk membayar utang, pertama, perusahaan akan menggunakan keuntungan atas kinerja AMI. Kedua, dari penjualan sejumlah aset.
“Mangan itu kan menggarapnya perlu smelter, nah kami punya lahannya [tambangnya]. Kalau ada yang minat [beli], bagus itu. Atau kalau ada yang bilang, anda [BIPI] punya lahan, bagaimana kalau saya bikin smelternya, terus kerja sama? Kalau ada yang mau, silakan,” ujarnya di sela-sela acara buka puasa bersama media, Senin malam (22/7/2013).
Perseroan memiliki 2.809,8 hektare konsesi mangan di Kabupaten Manggarai, Flores, NTT. Jenis mangannya average quality (39%) dengan total cadangan diperkirakan sebesar 900.000 ton. Meski demikian, Noor belum bisa memastikan divestasi aset ini bisa terealisasi tahun ini.
Untuk diketahui, Benakat Petroleum baru saja menyelesaikan transaksi akuisisi perusahaan infrastruktur batu bara PT Astrindo Mahakarya Indonesia (AMI) senilai US$600 juta.
Astrindo Mahakarya Indonesia memiliki aset berupa pelabuhan serta over-land conveyor yang berada di Kaltim dan Kalsel, dengan kapasitas pengelolaan lebih dari 70 juta ton batu bara per tahun. AMI sudah memiliki kontrak jangka panjang dengan PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia.