Bisnis.com, JAKARTA—Perusahaan tambang pelat merah PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) mengklaim telah berhasil menghemat Rp26,2 miliar melalui berbagai upaya efisiensi dan program penghematan biaya sepanjang semester I 2013.
Direktur Utama Aneka Tambang (Antam) Tato Miraza mengemukakan realisasi efisiensi periode itu mencapai 44% dari target efisiensi sepanjang tahun ini sebesar Rp59,2 miliar.
Menurutnya, upaya-upaya efisiensi akan terus ditingkatkan di tengah kondisi harga komoditas yang kurang baik saat ini.
“Kami berkomitmen agar pencapaian efisiensi tahun ini dapat melebihi target, karena ada beberapa item efisiensi yang baru dilaksanakan semester II sehingga kondisi finansial perusahaan dapat terjaga dengan baik,” ujarnya dalam keterbukaan informasi, Kamis (18/7/2013).
Program efisiensi Antam diimplementasikan di seluruh lini perusahaan. Capaian terbesar efisiensi ini berasal dari beberapa pengembangan di pabrik feronikel di Pomalaa, baik di proses produksi maupun modifikasi beberapa peralatan pabrik.
Dia menjelaskan secara keseluruhan Unit Bisnis Pertambangan Nikel Sulawesi Tenggara berhasil menghemat Rp19,4 miliar. Di Unit Bisnis Pertambangan Emas, Antam berhasil menghemat Rp2,3 miliar, terutama berasal dari modifikasi peralatan produksi.
Di Unit Bisnis Pertambangan Nikel Maluku Utara, penghematan mencapai Rp4,4 miliar, dengan kontribusi terbesar berasal dari negosiasi dengan pihak ketiga dan penghematan biaya bahan bakar.
Selain itu, Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia berhasil menghemat Rp95,4 juta sepanjang semester I 2013.