Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BISNIS.COM, JAKARTA-- PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) merampungkan penghapusan treasury stock hasil aksi beli kembali (buyback) sebanyak 198,58 juta lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp9,93 miliar.
 
Seiring dengan aksi korporasi tersebut, jumlah modal disetor perseroan menjadi 5,38 miliar lembar saham atau senilai Rp268,9 miliar dari posisi sebelum penghapusan treasury stock sebanyak 5,58 miliar saham dengan nilai Rp278,83 miliar.
 
Lina Latief, Sekretaris Perusahaan Matahari Putra Prima, mengemukakan penghapusan treasury stock tersebut dimaksudkan sebagai langkah efesiensi modal perseroan.
 
"Sesuai dengan hasil keputusan RUPST perseroan pada 24 April lalu, jumlah saham yang beredar setelah dikurangi treasury stock sebanyak 5,38 miliar lembar dan efektif berlaku sejak diterbitkannya surat persetujuan Menkumham tertanggal 26 Juni 2013," tuturnya kepada otoritas bursa, Rabu (3/7/2013).
 
Adapun, treasury stock MPPA tersebut merupakan hasil buy back yang dilakukan perseroan terhitung 8 Januari 2002 hingga 9 Juli 2003 silam dengan nilai transaksi mencapai Rp 123,2 miliar.
 
Selain menghapus treasury stock, perseroan pada tahun lalu melakukan serangkaian efesiensi modal dengan mendisvestasi anak usaha non inti yakni PT Matahari Pacific, PT Nadya Putra Investama, dan PT Matahari Graha Fantasi, kepada PT Multipolar Tbk (MLPL) yang merupakan induk usaha MPPA. 
 
Selain itu, pada tahun yang sama perseroan juga melakukan aksi pemecahan nilai saham (stock split) dengan rasio 1:10, di mana nilai nominal saham Perseroan dari sebelumnya Rp 500 per lembar saham menjadi Rp 50 per lembar saham.
 
Sementara dari sisi kinerja, MPPA membukukan laba bersih sepanjang kuartal I/2013 naik signifikan hingga 118% menjadi Rp63,21 miliar dari kinerja tahun sebelumnya Rp29 miliar.
 
Kinerja tersebut ditopang pertumbuhan penjualan perseroan sebesar Rp2,64 triliun pada kuartal I/2013, tumbuh 10,3% dibandingkan dengan kuaral I/2012 sebesar Rp2,4 triliun.
 
Adanya penurunan di beberapa pos keuangan perseroan, di antaranya beban administrasi yang menurun 12,3% menjadi Rp287 miliar, serta beban lain-lain turun hingga 37,1% menjadi Rp27,4 miliar, ikut mempengaruhi meningkatnya perolehan laba bersih perseroan pada kuartal I/2013.
 
Sementara total aset perseroan hingga 31 Maret 2013 sebesar Rp7,34 triliun dari posisi 31 Desember 2012 sebesar Rp2,23 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Amri Nur Rahmat
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper