Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EMTK Ekspansi Paytv Rp200 miliar

BISNIS.COM, JAKARTA-Di tengah persaingan industri televisi berbayar yang mulai memanas, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk tak mau kalah start dengan menyiapkan belanja modal sekitar Rp150 miliar-Rp200 miliar khusus untuk Nexmedia.

BISNIS.COM, JAKARTA-Di tengah persaingan industri televisi berbayar yang mulai memanas, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk tak mau kalah start dengan menyiapkan belanja modal sekitar Rp150 miliar-Rp200 miliar khusus untuk Nexmedia.

Presiden Direktur Elang Mahkota Sutanto Hartono menyampaikan anggaran belanja modal untuk divisi bisnis televisi berbayar (pay tv) PT Mediatama Anugrah Citra atau Nexmedia rencananya digunakan untuk pengembangan usaha dalam kurun waktu dua tahun sampai 2014.

“Total ekspansi khusus Nexmedia akan sekitar US$15 juta-US$20 juta dihabiskan dalam 2 tahun, dananya masih dari kas internal,” ujarnya, Selasa malam (2/7/2013).

Berdasarkan laporan keuangan, emiten berkode EMTK ini memiliki kas internal mencapai sekitar Rp3,7 triliun yang notabene mampu mencukupi kebutuhan ekspansi Nexmedia.

Salah satu bentuk ekspansi lini usaha yang baru diluncurkan pada 2011 tersebut ialah meluaskan infrastruktur jaringan transmisi di wilayah sekitar Jakarta. Paling tidak ada empat jaringan yang akan dibangun dalam waktu dekat berlokasi di Bekasi, Bogor, Depok, dan Pulogadung.

Tak hanya itu, lanjutnya, perseroan juga akan melebarkan sayapnya ke sejumlah kota besar di Pulau Jawa, seperti Bandung, Surabaya, Semarang, dan Yogyakarta.

“Kami juga akan role out ke kota-kota  besar, untuk ke depan fokus di Pulau Jawa dulu sementara,” katanya.

Dengan pengembangan usaha yang agresif, Hartanto menargetkan Nexmedia bisa menjaring 120.000 pelanggan pada  tahun ini atau 3 kali lipat lebih banyak dibandingkan jumlah pelanggan pada akhir 2012 yang tercatat sebanyak 43.000.

“Sampai pertengahan tahun ini jumlah pelanggan sudah naik menjadi sekitar 65.000,” sebutnya.

Selain pengembangan infrastruktur, tambahnya, perseroan juga berupaya meningkatkan pertumbuhan pelanggan pay tv melalui kualitas konten. Saat ini perseroan telah mendapat hak siar 380 pertandingan sepak bola liga Inggris atau Barclays Premier League (BPL).

“Kami harapkan hak siar ini bisa membantu menarik lebih banyak pelanggan tahun ini,” tuturnya.

Jumlah kelas konsumsi di Indonesia merupakan yang tercepat di dunia, sementara tingkat penetrasi pay tv dinilai masih relatif rendah sehingga peluang pertumbuhannya di Indonesia masih signifikan.

Berdasarkan riset Media Partners Asia, penetrasi TV berbayar 2012 di India mencapai 83% dari total household, Singapura 81%, dan China 54%. Angka tersebut jauh di atas Indonesia yang hanya meraih penetrasi 7%.

Untuk itu, para pemilik media berlomba-lomba mengincar kue pangsa pasar di industri televisi berbayar nasional yang berpeluang tumbuh subur. sKelompok media milik Chairul Tandjung CT Corpora misalnya, baru saja mengakuisisi 80% saham operator pay tv kedua terbesar PT Indonusa Telemedia atau Telkomvision dari induk usaha PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

Grup media yang dikuasai keluarga Bakrie PT Viva Media Asia Tbk juga berencana meluncurkan pay tv Viva Sky pada November 2013 dengan anggaran belanja modal mencapai U$150 juta atau sekitar Rp1,5 triliun untuk 3 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lavinda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper