BISNIS.COM, JAKARTA--Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik untuk hari ketiga.
Minyak mentah WTI untuk pengiriman Agustus naik 18 sen menjadi US$95,50 per barel di New York Mercantile Exchange, penutupan tertinggi sejak 19 Juni.
Kenaikan harga minyak tersebut akibat adanya spekulasi Federal Reserve akan mempertahankan stimulus setelah laporan menunjukkan lebih lambat dari perkiraan pertumbuhan ekonomi.
Harga rebound setelah tergelincir 1,7% dalam perdagangan intraday ketika Administrasi Informasi Energi melaporkan pasokan minyak mentah, bensin dan solar mendapatkan pekan lalu karena kilang meningkatkan tingkat operasi.
Perdagangan berjangka juga naik karena Standard & Poor 500 (SPX) menguat setelah AS merevisi lebih rendah untuk pertumbuhan ekonomi kuartal pertama.
"Ada reaksi awal terhadap data persediaan baru dan kita melihat harga turun," kata Gene McGillian, analis dan broker di Tradition Energy di Stamford, Connecticut.
"Tidak butuh waktu lama bagi kita untuk kembali melacak ekuitas. Pasar tidak akan jatuh banyak asalkan Fed terus dengan stimulus."
Minyak Brent untuk pengiriman Agustus naik 40 sen atau 0,4%, untuk mengakhiri sesi di US$101,66 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.