Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA EMAS: Kembali Turun Dalam 2 Hari Berturut-Turut

BISNIS.COM, NEW YORK--Harga emas turun untuk hari kedua secara berturut-turut sebagai tanda-tanda membaik pertumbuhan ekonomi AS yang didorong  oleh spekulasi bahwa Federal Reserve akan mengakhiri program stimulus.

BISNIS.COM, NEW YORK--Harga emas turun untuk hari kedua secara berturut-turut sebagai tanda-tanda membaik pertumbuhan ekonomi AS yang didorong  oleh spekulasi bahwa Federal Reserve akan mengakhiri program stimulus.

Emas berjangka untuk pengiriman Agustus tergelincir 0,2%  untuk menetap di US$1,275.10 per ounce pada pukul 1:43 di Comex di New York. Logam itu pernah mencapai US$1.268.70 pada 21 Juni, terendah sejak September 2010.

Pesanan untuk barang tahan lama naik lebih baik dari perkiraan 3,6%  pada Mei, sedangkan kepercayaan di kalangan konsumen AS pun naik pada  Juni ini ke level tertinggi dalam lebih dari lima tahun, demikian satu laporan terpisah menunjukkan hari ini.

Emas merosot 6,9%  pekan lalu setelah Ketua Fed Ben S. Bernanke mengatakan bank sentral dapat memperlambat Program pembelian aset jika ekonomi AS terus membaik.

Bullion telah jatuh 24%  tahun ini karena beberapa investor kehilangan kepercayaan sebagai penyimpan nilai dan karena spekulasi tumbuh bahwa Fed  mempertegas terkait debt-buying yang membantu logam memperpanjang rally.

Morgan Stanley dan Credit Suisse Group Inc memangkas perkiraan harga mereka hari ini (Selasa, 25/6/2013), bergabung dengan perkiraan Goldman Sachs Group Inc dan UBS AG.


"Emas tidak suka semua berita ekonomi yang baik," kata Frank Lesh, trader di FuturePath Trading  di Chicago, dalam sebuah wawancara telepon. "Emas sangat rentan sekarang, dan kita melihat dorongan dolar yang kuat menekan emas ke  bawah."

Emas berjangka untuk pengiriman Agustus tergelincir 0,2%  untuk menetap di US$1,275.10 per ounce pada pukul 1:43 di Comex di New York. Logam itu pernah mencapai US$1.268.70 pada 21 Juni, terendah sejak September 2010.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper