Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PRODUSEN EMAS: Indonesia Posisi ke-8 Dunia

BISNIS.COM, MAKASSAR-- Komoditas logam mulia berupa emas telah menjadi mata uang universal sejak lama dan perannya masih tetap penting sekalipun muncul uang kertas.

BISNIS.COM, MAKASSAR-- Komoditas logam mulia berupa emas telah menjadi mata uang universal sejak lama dan perannya masih tetap penting sekalipun muncul uang kertas.

Pada saat krisis finansial, logam kuning ini juga jadi alternatif untuk menyimpan kekayaan yang aman dari pengaruh inflasi. 

Hingga saat ini, data World Gold Council atau Dewan Emas Dunia, pemilik cadangan devisa emas masih tetap Amerika Serikat. Emas itu tersimpan di bank sentral atau The Federal Reserve. 

Namun, data dari U.S. Geological Survey Januari 2013 menunjukkan China-lah penghasil emas dari pertambangan yang terbesar dengan produksi 370 ton pada 2012, naik 8 ton dari tahun sebelumnya.

Indonesia berada di urutan ke-8 dengan produksi 95 ton pada 2012, turun 1 ton dari 2011. 

Namun, menurut data Asosiasi Emas Indonesia (AEI), rata-rata produksi emas di dalam negeri kurang lebih 202 ton /tahun dan konsumsi 56 ton/tahun.

Berikut data produksi emas 2012 berdasarkan estimasi  U.S. Geological Survey: 

No.NegaraProduksi emas (kg)
1China370.000
2Australia250.000
3AS230.000
4Russia205.000
5South Africa170.000
6Peru165.000
7Kanada102.000
8Indonesia95.000
9Uzbekistan90.000
10Ghana89.000
11Meksico87.000
Lainnya 847.000

Sumber: U.S. Geological Survey, Mineral Commodity Summaries, January 2013. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper