Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OBLIGASI PLN: Kupon Ditetapkan 7,25%-8,45%

BISNIS.COM, JAKARTA—Perusahaan pelat merah PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menetapkan kupon di kisaran 7,25%-8,45% dalam rencana penerbitan obligasi senilai Rp2,5 triliun.

BISNIS.COM, JAKARTA—Perusahaan pelat merah PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menetapkan kupon di kisaran 7,25%-8,45% dalam rencana penerbitan obligasi senilai Rp2,5 triliun.

Sementara itu, sukuk ijarah berkelanjutan Rp500 miliar akan dibayarkan dengan imbalan Rp72,5 juta-Rp82,5 juta per Rp1 miliar per tahun.

Penawaran umum berkelanjutan I tahap I 2013 itu merupakan tahapan awal dari rencana penerbitan obligasi Rp10 triliun dan sukuk ijarah berkelanjutan Rp2 triliun.

Perusahaan pemerintah itu akan menawarkan obligasi berkelanjutan I tahap I 2013 senilai Rp2,5 triliun dengan tenor 7 tahun untuk seri A dengan kupon 7,25%-8,25% dan 10 tahun untuk seri B dengan kupon 7,45%-8,45%.

Adapun sukuk ijarah berkelanjutan I tahap I 2013 dengan sisa imbalan sebanyak-banyaknya Rp500 miliar dengan tenor 10 tahun juga.

Dalam aksi korporasi itu, PLN telah menunjuk empat penjamin emisi, yakni PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Standard Charted Securities Indonesia.

Penawaran awal (bookbuilding) obligasi dan sukuk itu dilakukan mulai hari ini (17/6/2013) hingga Jumat (21/6/2013).

Setelah masa penawaran awal akan dilakukan 17—21 Juni 2013, perseroan memperkirakan tanggal efektif 27 Juni 2013. Setelah itu, perkiraan masa penawaran akan diselenggarakan 1—2 Juli 2013.

Kemudian, perseroan akan melakukan penjatahan pada 3 Juli 2013. Obligasi dan sukuk ijarah itu akan didistribusikan secara elektronik 5 Juli 2013. Terakhir, pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dilakukan pada 8 Juli 2013.

Menurut rencana, dana hasil penawaran umum obligasi dan sukuk ijarah berkelanjutan I tahap I 2013 itu akan digunakan untuk kegiatan investasi jaringan transmisi di Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Sulawesi, Maluku, Papua, serta interkoneksi dan jaringan distribusi tenaga listrik di Pulau Jawa dan Bali.

Obligasi ini diterbitkan Perusahaan Listrik Negara (PLN) tanpa warkat dan ditawarkan dengan nilai 100% serta tingkat bunga tetap. Bunga obligasi dibayarkan setiap kuartal dengan bunga obligasi pertama akan dibayarkan 5 Oktober 2013.

“Bunga obligasi terakhir akan dibayarkan sekaligus dengan jatuh tempo 5 Juli 2023,” ujar manajemen perseroan dalam prospektus.

Adapun sukuk ijarah diterbitkan tanpa warkat. Cicilan imbalan ijarah dibayarkan setiap kuartal. Cicilan imbalan pertama akan dibayarkan 5 Oktober 2013, sedangkan cicilan terakhir akan dibayarkan sekaligus dengan jatuh tempo sisa imbalan ijarah 5 Juli 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdiyan
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper