BISNIS.COM, JAKARTA—Manajemen PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengaku kecewa dengan langkah Moody’s yang menurunkan rating obligasi senior perseroan menjadi B3.
Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Bumi Resources Dileep Srivastava mengatakan pihaknya saat ini masih terus berupaya membayar utang-utangnya.
“Mengecewakan karena sebenarnya kami masih dalam proses dan masih ada waktu [untuk membayar utang]. Nothing is due yet,” ujarnya kepada Bisnis dalam pesan singkat, Minggu malam (9/6/2013).
Seperti diketahui, Moody’s Investors Service telah menurunkan rating obligasi senior BUMI dari B2 menjadi B3. Obligasi senior diterbitkan oleh Bumi Capital Pte Ltd dan Bumi Investment Pte Ltd, keduanya dimiliki oleh Bumi Resources.
Simon Wong, Moody’s Vice President and Senior Analyst and the Lead Analyst untuk Bumi Resources mengatakan penurunan rating ini mencerminkan concern Moody’s terhadap kemampuan BUMI untuk membiayai kembali utang-utangnya yang akan jatuh tempo.
“Concern ini seiring adanya keterlambatan dalam proses pemisahan BUMI dari Bumi Plc, serta adanya penghentian kerja sementara di tambang Arutmin sejak akhir April lalu,” tulis Simon, Jumat (7/6/2013).
Adapun per akhir 2012, Bumi Resources diketahui memiliki utang konsolidasi sebesar US$4,28 miliar. Moody’s kini sedang mengkaji penurunan rating BUMI yang lebih jauh.
Simon menuturkan kajian Moody’s yang lebih jauh terhadap BUMI akan fokus pada tiga hal. Pertama, melihat kemampuan BUMI melakukan refinancing pinjaman sekitar US$150 juta yang akan jatuh tempo pada Agustus 2013.
Kedua, kemampuan BUMI mengurangi jumlah utangnya melalui penjualan aset. Ketiga, kemampuan BUMI untuk memulai lagi operasi di tambang Senakin dan Satui secepat mungkin dan menghindari kemungkinan adanya dampak material terhadap target produksi batu bara tahun ini serta terhadap cash flow perusahaan.