EMITEN FARMASI: Darya Varia Bagi Dividen Rp38,6 Miliar Bulan Depan

BISNIS.COM, JAKARTA -- Emiten farmasi PT Darya-Varia Laboratoria Tbk akan membagikan dividen tunai sebesar Rp38,6 miliar untuk tahun fiskal 2012 yang direncanakan pertengahan bulan depan.

Dividen itu setara dengan Rp34,50 per lembar saham atau mencapai 26% dari total pendapatan perseroan sepanjang tahun lalu sebesar Rp149 miliar.

Frida O. Chalid, Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Darya-Varia Laboratoria, mengemukakan selain mengalokasikan untuk pembayaran dividen, sisa laba bersih perseroan 2012 juga dibukukan sebagai dana cadangan perseroan sebesar Rp11 miliar.

"selain itu, sebanyak Rp99,3 miliar dicatat sebagai saldo laba yang bakal dipergunakan untuk keperluan ekspansi tahun ini," ujarnya, Minggu (9/6/2013).

Adapun, perseroan berencana meningkatkan kapasitas produksi pada tahun ini seiring dengan proyeksi pertumbuhan produk farmasi dalam negeri yang bakal meningkat.

Selain itu, emiten yang berkode saham DVLA itu juga masih berfokus pada bisnis obat resep yang memang menjadi kontribusi utama terhadap struktur pendapatan perseroan.

"Perolehan laba bersih tahun lalu ditopang peningkatan penjualan Rp1,08 triliun, dimana penjualan obat resep memberikan kontribusi terbesar," ucapnya.

Sementara, perolehan laba bersih pada tiga bulan pertama tahun ini mencapai Rp44 miliar, tumbuh 19% dibandingkan dengan  tahun sebelumnya sebesar Rp37 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian  perseroan pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang penjualan yang naik menjadi Rp287 miliar pada kuartal I/2013, naik tipis 4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp277 miliar.

Laba usaha perseroan juga tercatat naik pada periode Januari-Maret 2013 dengan pertumbuhan 18% menjadi Rp58 miliar, dibandingkan dengan kinerja tahun sebelumnya Rp49 miliar.

Margin laba bersih emiten berkode DVLA pada kuartal I/2013 tercatat 15,3%, lebih tinggi dibandingkan dengan margin laba bersih kuartal I/2012 sebesar 13,3%.

Sementara total aset perseroan hingga 31 Maret 2013 mencapai Rp1,12 triliun, merangkak Rp43 miliar dari posisi 31 Desember 2012 sebesar Rp1,08 triliun.