Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TAMBANG EMAS: PT J Resources Mulai Beroperasi Akhir Tahun Ini

BISNIS.COM, JAKARTA—Perusahaan mineral, PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) memastikan tambang emas miliknya yang berada di Bakan, Sulawesi Utara dan di Seruyung, Kalimantan Timur sudah bisa berproduksi pada akhir tahun ini.

BISNIS.COM, JAKARTA—Perusahaan mineral, PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) memastikan tambang emas miliknya yang berada di Bakan, Sulawesi Utara dan di Seruyung, Kalimantan Timur sudah bisa berproduksi pada akhir tahun ini.

Direktur J Resources Edi Permadi mengatakan produksi emas dari kedua tambang itu bisa lebih besar dari tambang emas di Lanut yang produksinya sebesar 50.000 ounce per tahun.

“Mudah-mudahan kapasitas produksinya bisa lebih besar daripada Lanut, Lanut sendiri saat ini 50.000 ounce per tahun. Kedua tambang itu akhir tahun ini sudah bisa produksi,” ujarnya ketika ditemui, Jumat (31/5/2013).

Berdasarkan data perseroan, J Resources memiliki aset berupa tambang nikel di Sulawesi (Morowali) serta tambang emas di Kalimantan (Seruyung), Sulawesi (Doup, North Lanut, Bakan, Pani, Bulagidun, Bolangitang) hingga di Malaysia (Penjom).

Tahun lalu, perseroan memproduksi emas sebanyak 102.000 ounce emas, naik 7% dari 2011 sebesar 95.259 ounce emas. Sayangnya untuk tahun ini, Edi belum mau memastikan berapa kira-kira total produksi emas, ditambah dari dua tambang yang akan segera produksi tadi.

“Proyeksinya belum kami laporkan ke Bappepam [OJK sekarang], lagi difinalisasi. Saat nanti sudah dapat kejelasan terkait konstruksinya bagaimana, dan sebagainya, baru kami bisa laporkan ke Bappepam,” tambahnya.

Adapun pengembangan tambang emas di Bakan butuh dana sebesar US$82 juta, sedangkan yang di Seruyung butuh US$74 juta, sehingga totalnya menjadi US$156 juta. Menurut Edi, dana tersebut diambil sebagian dari pinjaman US$135 juta yang didapat perseroan tahun lalu.

Pada Oktober 2012, perseroan mendapatkan fasilitas kredit sebesar US$135 juta dari CIMB Niaga dan Indonesia Eximbank. Selain untuk pembangunan fasilitas produksi emas yang di Indonesia, dana tersebut juga akan digunakan untuk pelunasan sisa fasilitas kredit yang lama, peningkatan fasilitas produksi emas di Malaysia, serta penguatan modal kerja.

“Kami pinjam US$135 juta itu sebagian kami pakai untuk belanja modal di Seruyung, Bakan, dan juga di Penjom, Malaysia. Tapi sementara kami lagi cari pendanaan-pendanaan alternatif lagi tahun ini,” ujarnya tanpa merinci berapa kebutuhan dana yang sedang dicari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper