Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham MPMX Masih Stagnan pada Listing Perdananya

BISNIS.COM, JAKARTA—Harga saham PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) saat pencatatan perdana saham (listing) di bursa hari ini, Rabu (29/5/2013) sempat menyentuh angka tertinggi di level Rp1.570 per saham.

BISNIS.COM, JAKARTA—Harga saham PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) saat pencatatan perdana saham (listing) di bursa hari ini, Rabu (29/5/2013) sempat menyentuh angka tertinggi di level Rp1.570 per saham.

Namun setelah itu harga saham MPMX stagnan di Rp1.500 dan terus turun di Rp1.490, lalu sempat menyentuh level terendah di Rp1.480 per saham. Pada awal perdagangan, frekuensi diperdagangkan adalah sebanyak 422 kali dengan jumlah 32.000 lot dan nilai transaksi sebanyak Rp27 miliar.

Direktur Utama MPM Tossin Himawan mengatakan harga saham MPMX memang sempat ada yang lebih rendah dari harga yang ditawarkan sebesar Rp1.500. Namun menurutnya, harga rata-ratanya masih hijau, jadi masih lebih besar dari harga perdana.

Pada kesempatan yang sama, Hendra Purnama, Direktur PT DBS Vickers Securities Indonesia mewakili penjamin pelaksana emisi efek, mengatakan pergerakan harga saham diserahkan kepada mekanisme pasar.

“Kami belum bisa komentar, ini sangat preliminary, kemungkinan harga bisa berubah lagi, menit ini mungkin sudah berbeda lagi,” ujarnya, Rabu (29/5/2013).

Mitra Pinasthika Mustika hari ini, Rabu (29/5/2013) resmi melantai di bursa dengan kode saham MPMX. Perseroan menjadi emiten kesepuluh yang melantai di bursa tahun ini.

Mitra Pinasthika Mustika melepas saham ke publik sebanyak 970 juta saham atau 21,73% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Dengan harga penawaran saham perdana Rp1.500, perseroan akan mendapatkan dana sekitar Rp1,45 triliun.

Perseroan menunjuk empat penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT Morgan Stanley Asia Indonesia, PT Deutsche Securities Indonesia, PT DBS Vickers Securities Indonesia, dan PT Indo Premier Securities. IPO perseroan mengalami kelebihan permintaan sebanyak 3,7 kali.

“Mengenai komposisi investor sangat variatif, interest yang datang saat penawaran ada investor luar juga. Memang lebih besar [komposisinya] di investor asing, tapi masih akan variatif,” tambah Hendra.

Lebih jauh Tossin menambahkan tujuan perseroan melantai di bursa bukan hanya untuk mendapatkan pendanaan, tapi juga untuk menangkap peluang-peluang lainnya.

“Dengan tumbuhnya golongan menengah dan bidang otomotif konsumer yang sangat besar pertumbuhannya, maka kami akan menangkap semua peluang. Ketentuan pihak regulator juga akan kami penuhi dengan baik. Kami harus perhatikan kepentingan shareholder, kami juga ingin tingkatkan shareholder value, baik yang domestik atau asing,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper