Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA EMAS COMEX Naik Tajam, Dolar AS Melemah

BISNIS.COM, JAKARTA - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik tajam pada Kamis (Jumat pagi WIB), didorong oleh melemahnya dolar AS dan penurunan pasar saham di seluruh dunia.Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni

BISNIS.COM, JAKARTA - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik tajam pada Kamis (Jumat pagi WIB), didorong oleh melemahnya dolar AS dan penurunan pasar saham di seluruh dunia.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni naik US$24,4, atau 1,78% menjadi menetap di US$1.391,8 per ounce.

Dolar turun tajam terhadap yen Jepang pada Kamis, dan diperdagangkan di 101,78 yen per dolar. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang, turun menjadi 83,708 pada Kamis dari 84,251 pada Rabu, mendukung harga emas.

Pasar saham yang merosot di seluruh dunia juga memberikan dukungan tambahan. Industri manufaktur China secara tak terduga mengalami kontraksi, memicu penurunan tajam di pasar saham Asia, diikuti pasar saham Eropa dan pasar saham AS.

Indeks Nikkei-225 di Jepang turun 7,3% pada Kamis, merupakan penurunan satu hari terburuk sejak Maret 2011.

Namun demikian, harga emas mengalami beberapa hambatan dalam kenaikannya pada Kamis karena Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa jumlah orang yang mengajukan tunjangan pengangguran di AS turun 23.000 ke penyesuaian musiman 340.000 dalam pekan yang berakhir 18 Mei.

Sementara Departemen Perdagangan AS mengatakan bahwa penjualan rumah baru pada April mencapai tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 454.000, naik 2,3% dari tingkat revisi naik 444.000 pada Maret.

Banyak analis pasar tidak berpikir pemulihan kekal harga emas adalah mungkin, kecuali arus keluar besar saat ini dari dana-dana emas berkurang.

Perak untuk pengiriman Juli naik 3,6 sen, atau 0,16%, menjadi ditutup pada US$22,508 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun US$12, atau 0,82% menjadi ditutup pada US$1.457,2 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fajar Sidik
Editor : Fajar Sidik
Sumber : Newswire/Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper