BISNIS.COM, NEW YORK: Harga minyak dunia naik pada Jumat pagi WIB, meskipun sebagian besar data Amerika Serikat, ekonomi terbesar dunia, mengecewakan.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, ditutup pada US$95,16 per barel, naik 92 sen dari Rabu.
Patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni, naik tipis 12 sen menjadi US$103,80 per barel di akhir perdagangan di London.
"Pada sisi data, tidak ada kekurangan berita mengecewakan hari ini, namun banyak yang diabaikan," kata Fawad Razaqzada, analis teknikal di GFT Markets.
Data resmi Kamis mengungkapkan bahwa klaim baru untuk manfaat asuransi pengangguran AS melonjak tajam pada pekan lalu, setelah baru-baru ini secara tak terduga datang lebih rendah.
Klaim pengangguran awal, tanda laju PHK, naik menjadi 360.000 di pekan yang berakhir 11 Mei, naik 32.000 dari angka revisi minggu sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja mengatakan.
Angka terpisah menunjukkan pembangunan rumah baru AS jatuh pada April, tetapi izin mendirikan bangunan baru melonjak mendorong analis untuk melihat penurunan pada pembangunan rumah baru hanya bersifat sementara dalam pemulihan pasar perumahan.
David Bouckhout dari TD Securities mengatakan harga WTI dibantu oleh penyempitan "spread" antara harga WTI dan Brent yang menambah "beberapa kekuatan pembelian" ke pasar WTI.
Pada Rabu, harga minyak pulih dari penurunan tajam pada awal perdagangan menjadi berakhir lebih tinggi di tengah berita bahwa stok minyak AS telah menurun dari tingkat rekor.
Stok minyak mentah AS turun 600.000 barel pada pekan lalu, menunjukkan pasar sedikit lebih ketat.
Namun demikian stok minyak mentah AS masih tinggi di 394,9 juta barel, dan kekhawatiran melemahnya permintaan global di tengah meningkatnya pasokan terus membayangi pasar. (ra)