Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA KARET Jatuh Ikuti Minyak Mentah

BISNIS.COM, TOKYO—Harga karet jatuh pada hari kedua setelah minyak mintah turun ke level terendah dalam hampir 2 minggu, meningkatkan spekulasi bahwa harga untuk produk-produk sintetis dapat melemah.

BISNIS.COM, TOKYO—Harga karet jatuh pada hari kedua setelah minyak mintah turun ke level terendah dalam hampir 2 minggu, meningkatkan spekulasi bahwa harga untuk produk-produk sintetis dapat melemah.

Sementara harga karet untuk pengiriman Oktober turun sebanyak 1,6% menjadi 283 yen per kilogram (US$2.768 per ton) dan berada pada ¥285,9 di Tokyo Commodity Exchange, Rabu (15/5) pukul 10.44 waktu Tokyo. Adapun nilai kontrak telah menurun sebesar 5,5% tahun ini.

Lebih lanjut, minyak mentah untuk pengiriman Juni diperdagangkan pada US$94,34 per barel di perdagangan elektronik New York Mercantile Exchange, setelah jatuh pada hari keempat kemarin Selasa (14/5). Hal tersebut adalah jangka penurunan terpanjang tahun ini, di tengah tanda-tanda meningkatnya pasokan.

"Karet juga merasakan penurunan seperti pada minyak. Hal itu di tengah spekulasi reli pada saham global akan melemahkan minat investor dalam komoditas," ujar Takaki Shigemoto, analis perusahaan riset JSC Corp di Tokyo seperti dikutip dari Bloomberg pada Rabu (15/5).

Nilai saham Asia menguat, dipimpin oleh saham Jepang yang naik ke level tertinggi sejak Januari 2008, setelah patokan indeks ekuitas AS menanjak ke rekor tertinggi.

Menurut Institut Penelitian Karet Thailand, harga karet free on board Thailand turun menjadi 89,80 baht (US$3,02) per kilogram pada Selasa lalu. Wakil Menteri Pertanian Yuttapong Charasathien pada 1 April mengatakan, Thailand, produsen terbesar, memperpanjang pembatasan pada ekspor sampai dengan 60 hari hingga akhir Mei untuk meningkatkan harga.

Adapun harga karet untuk pengiriman September di Shanghai Futures Exchange sedikit berubah menjadi 20.295 yuan (US$3,302) per ton. (mfm)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Giras Pasopati
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper