BISNIS.COM, KUALA LUMPUR—Harga minyak kelapa sawit naik ke level tertinggi dalam hampir 2 pekan sebelum rilis data dari Malaysia yang dapat menunjukkan persediaan turun ke level terendah dalam 9 bulan.
Nilai kontrak untuk pengiriman Juli naik 1,5% menjadi 2.321 ringgit (US$777) per ton di Bursa Malaysia Derivatives, harga tertinggi untuk sebagian besar kontrak berjangka aktif sejak 29 April dan berada di 2.310 ringgit pada 11.59 hari ini di Kuala Lumpur .
Survei Bloomberg menunjukkan cadangan di Malaysia, produsen kedua terbesar di dunia, kemungkinan turun 5,1% menjadi 2,06 juta ton pada April. Adapun, jumlah pengiriman turun 6,5% menjadi 1,44 juta ton, sedangkan produksi naik 5,3% menjadi 1,4 juta ton.
James Ratnam, analis TA Securities Holdings Bhd di Kuala Lumpur, mengatakan kebanyakan orang berharap saham akan turun, sehingga pasar akan mengambil keputusan dari hal tersebut.
"Ekspor akan menjadi kunci yang harus diperhatikan. Masih ada berbagai pandangan di sana, sehingga kita harus melihat bagaimana performa ekspor," ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (10/5/2013).
Surveyor dari Intertek mengatakan ekspor dari Malaysia turun 17% menjadi 380.047 ton dalam 10 hari pertama bulan ini dari 456.440 ton pada periode yang sama April.
Sementara itu, harga kedelai untuk pengiriman Juli sedikit berubah di US$14,0975 per bushel di Chicago Board of Trade. Adapun, harga minyak kedelai naik 0,3% menjadi 49,37 sen per pon.
Adapun, harga minyak kelapa sawit curah untuk pengiriman September naik 1% menjadi 6.026 yuan (US$ 981) per ton di Dalian Commodity Exchange. Sementara harga minyak kedelai naik 1% menjadi 7.436 yuan per ton di sana. (sep)