BISNIS.COM, SINGAPURA—Menurut CLSA Ltd, pasar bijih besi akan didukung dengan harga lebih dari US$100 per ton tahun ini. Hal tersebut setelah permintaan berkelanjutan dari China, kosumen terbesar bahan baku pembuatan baja tersebut.
Ian Roper, seorang commodities strategist, mengatakan bijih besi mungkin diperdagangkan antara US$110 hingga US$120 pada 2013, di tengah persediaan yang rendah.
Data dari The Steel Index menunjukkan bijih besi dengan kandungan 62% berada di harga US$130,20 per ton kemarin, dan terakhir diperdagangkan di bawah US$100 pada September.
Harga komoditas tersebut telah turun 10% tahun ini, mendekati wilayah pasar yang lesu. Hal tersebut terjadi di tengah perkiraan meningkatnya pasokan melalui laut, terutama dari Australia pada kuartal kedua.
"Pandangan jangka panjang saya, untuk prospek bijih besi secara struktural masih lesu," kata Roper, yang berbasis di Shanghai. (8/5)
Bijih besi impor di Tianjin telah turun 18% sejak naik menjadi US$158,90 pada 20 Februari, hal itu menuju penurunan 20% yang beberapa investor gunakan untuk mendefinisikan pasar bearish.
Sementara itu, pada September tahun lalu,harga raw material atau bahan baku jatuh ke US$86,70 karena pertumbuhan ekonomi China melambat selama 7 kuartal berturut-turut. (sep)