BISNIS.COM,JAKARTA--Harga saham empat bank pelat merah turun dalam pada penutupan perdagangan akhir pekan, Jumat (3/5/2013) merespons rilis lembaga pemeringkat Standard & Poor's (S&P) yang menurunkan prospek peringkat utang Indonesia.
Lembaga S&P mengganjar prospek utang Indonesia pada level stabil, setingkat lebih rendah dari peringkat sebelumnya di level positif.
Keempat bank BUMN itu per kuartal I/2013 mencatat laba bersih hingga Rp11,84 triliun atau mencerminkan 65,41% dari total laba bersih 10 bank dengan aset terbesar di Indonesia.
Total laba bersih 10 bank dengan aset terbesar hingga kuartal I/2013 mencapai Rp18,1 triliun.
Saham PT Bank Tabungan Negara Tbk ditutup paling dalam, turun 4,93% ke level harga Rp1.350 dari penutupan sehari sebelumnya.
Demikian pula harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, pemilik laba bersih tertinggi di kuartal pertama tahun ini, melorot 4,81% ke level harga Rp9.350.
Adapun saham PT Bank Mandiri Tbk dan PT Bank Negara Indonesia Tbk turun masing-masing 3,45% (Rp19.800) dan 0,93% (Rp5.300).
Industri perbankan nasional saat ini hampir 40% aset industri dikuasai oleh investor asing.
Sementara kelompok bank swasta, hanya PT Bank Central Asia Tbk dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk yang mencatat kenaikan harga saham, meski relatif tipis.
Saham BCA ditutup naik 0,94% ke harga Rp10.750 dibandingkan penutupan sehari sebelumnya Rp10.650, sementara saham Bank Danamon bergerak tipis ke level positif 0,79% ke harga Rp6.400.
Selebihnya, saham empat bank lain seperti PT CIMB Niaga Tbk (-4,96%), PT Bank Pan Indonesia Tbk (-2,63%), PT Bank International Indonesia Tbk (-1,25%), dan PT Bank Permata Tbk (-1,16%) tenggelam mengikuti kelompok bank BUMN.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini ditutup melemah 1,37% dengan selisih jual bersih investor asing mencapai Rp821,34 miliar. (ra)