BISNIS.COM, JAKARTA—PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) melalui anak usahanya PT Saka Energi Indonesia (SEI), mengakuisisi 30% hak partisipasi (participating interest/PI) di Blok Bangkanai senilai US$27 juta.
Seperti dikutip dari keterangan resmi yang dirilis, Rabu (1/5), PGN diketahui telah menandatangani kesepakatan untuk melakukan penyertaan pada blok migas yang terletak di Kalimantan Tengah itu.
PGN mengakuisisi 30% PI tersebut dari Salamander Energy (Bangkanai) Limited. Sebelumnya, emiten lainnya yakni PT MedcoEnergi Internasional Tbk (MEDC) telah lebih dulu melakukan transaksi swap dengan Salamander Energy Plc.
Transaksi pertukaran aset (swap) antara Medco dan Salamander itu adalah 15% PI milik Medco di Blok Bangkanai, ditukar dengan 21% PI milik Salamander di Blok Simenggaris dan 41,7% PI milik Salamander di Blok Bengara-1.
Setelah transaksi swap ini, Medco tidak lagi mempunyai hak partisipasi di Blok Bangkanai karena seluruhnya (15%) telah dilepas ke Salamander. Dengan demikian secara tidak langsung, PGN justru telah mengakuisisi sebagian aset yang sebelumnya telah diserahkan oleh Medco kepada Salamander.
Adapun sebelumnya, PGN telah lebih dulu mengakuisisi 20% PI di Blok Ketapang, Jawa Timur dari Sierra Oil Services Ltd senilai US$71 juta.
Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso mengatakan aksi korporasi SEI ini merupakan yang pertama bagi PGN untuk masuk di sisi hulu minyak dan gas.
“Hal ini dilakukan untuk memperkuat portofolio bisnis energi dan sebagai strategi jangka panjang dalam meningkatkan pasokan gas untuk menjaga kesinambungan bisnis distribusi PGN,” ujar Hendi, Rabu (1/5).
Sebelumnya, Hendi menyatakan PGN menyiapkan dana hingga US$1 miliar untuk keperluan akuisisi blok migas. Namun menurutnya, kas yang dipegang perseroan saat ini masih sebesar US$1,5 miliar dan perseroan masih mengkaji bentuk pendanaan eksternal beserta jumlahnya.
Untuk akuisisi, setelah mengakuisisi dua blok migas yaitu Blok Ketapang dan Blok Bangkanai, perseroan masih memfinalisasi akuisisi tiga blok migas lainnya. Namun Hendi belum mau merinci lokasi serta besaran dana akuisisinya.
"Akuisisi lainnya ada 3 potensi target lagi yang sedang diproses. Tapi mohon maaf kami belum bisa men-disclose. Lokasinya juga masih rahasia,” ujar Hendi.