BISNIS.COM, MELBOURNE--Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik ke tingkat tertinggi lebih dari seminggu setelah laporan industri menunjukkan penurunan cadangan di AS, konsumen terbesar minyak dunia.
Kontrak naik 0,5% di New York dengan harga intraday tertinggi sejak 15 April. Sementara data American Petroleum Institute menunjukkan pasokan minyak mentah AS turun 845.000 barel pekan lalu.
Sebuah laporan pemerintah hari ini diperkirakan menunjukkan bahwa persediaan naik 2 juta barel ke level tertinggi dalam 22 tahun, menurut survei Bloomberg News.
Irak mungkin keluar dari keanggotaan OPEC jika kelompok negara pengekspor minyak tersebut tidak membiarkan adanya kenaikan produksi nasional, tutur Menteri Negara Ali al-Dabbagh di Abu Dhabi kemarin.
"Kami mendapatkan dukungan dari jumlah persediaan," kata Jonathan Barratt, kepala eksekutif Buletin Barratt, sebuah buletin komoditas di Sydney.
"Tren ini sedikit meningkat dari perspektif permintaan," katanya memprediksi harga WTI mungkin menghadapi resistance di sekitar US$90 per barel.
WTI untuk pengiriman Juni naik 47 sen menjadi US$89,65 per barel di perdagangan elektronik New York Mercantile Exchange dan berada di US$89,32 pada 10:53 waktu Sydney.
Volume semua kontrak yang diperdagangkan masih 30% di bawah rata-rata 100 hari. Kontrak turun 1 sen ke US$89,18 kemarin. Sepanjang tahun ini harga turun 2,7%.
Minyak Brent untuk pengiriman Juni naik 4 sen menjadi US$100,35 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. (ra)