BISNIS.COM, JAKARTA -- Emiten teknologi informasi PT Astra Graphia Tbk memutuskan membagikan dividen tunai Rp102,7 miliar, dengan persentase yang sama dibanding tahun lalu yakni 60% dari total laba bersih 2012.
Presiden Direktur Astra Graphia Lukito Dewandaya mengatakan emiten berkode saham ASGR ini membagi hasil keuntungan 2012 kepada pemegang saham sebesar Rp76 per saham. Nilai ini tumbuh 23% dari dividen tahun buku 2011 Rp62 per saham.
“Dividen interim sudah dibagi Rp15 per saham September 2012. Sisanya Rp61 akan dibagikan sebagai dividen final 28 Mei nanti,” ujarnya dalam paparan publik, Kamis(18/4/2013).
Berdasarkan laporan keuangan 2012, perseroan membukukan laba bersih Rp171 miliar atau tumbuh 23% dari raihan tahun lalu Rp139,4 miliar. Perolehan laba ditopang oleh pendapatan bersih Rp2,06 triliun naik 20% dari omzet 2011 senilai Rp1,72 triliun.
Direktur Keuangan Astra Graphia Calvin Lin Eng Poh menargetkan perseroan bisa meraih pertumbuhan omzet sekitar 20%, serupa dengan perolehan tahun lalu. Hal itu akan ditopang oleh optimalisasi penjualan perangkat teknologi informasi (TI) di cabang seluruh Indonesia dan penjualan produk document solution.
Menurut dia, pertumbuhan pendapatan dari lini TI selalu paling besar dibanding lini document solution. Namun kontribusinya masih lebih rendah yakni TI 45% dan document solution 55%.
“Nanti komposisinya akan kami ubah jadi 50%-50% agar pendapatan bias lebih maksimal,” tuturnya.
Awal tahun ini, perseroan telah membuka dua kantor cabang di Manado dan Lampung, sehingga total gerai yang dimiliki perseroan sebanyak 813 unit hingga saat ini.
“Semester II kami juga aka nada produk baru berdasarkan platform lain, nanti akan diluncurkan tinggal menunggu waktu,” katanya.
Calvin menganggarkan belanja modal tahun ini Rp300 miliar, atau meningkat tipis dari anggaran tahun lalu Rp275 miliar. Dana akan digunakan untuk pengembangan usaha perseroan, baik di lini TI maupun document solution.
Adapun, sumber pendanaan berasal dari gabungan antara kas internal dan pinjaman perbankan. Sampai saat ini perseroan memiliki fasilitas pinjaman Rp500 miliar lebih dari tujuh perbankan swasta dan perbankan asing.