BISNIS.COM, MELBOURNE--Harga emas West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan turun untuk hari ketiga di tengah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi akan melambat, membatasi konsumsi bahan bakar.
Menurut Iran, pasokan minyak mentah akan melebihi permintaan tanpa pemotongan oleh OPEC.
Berdasarkan data Bloomberg, minyak mentah berjangka tergelincir sebanyak 0,9% di New York setelah jatuh ke level terendah dalam lebih dari sebulan pada 12 April.
WTI untuk pengiriman Mei tergelincir sebanyak 82 sen menjadi US$90,47 per barel di bursa elektronik New York Mercantile Exchange dan berada pada level US$90,68 pada pukul 9.46 pagi waktu Sydney.
Volume perdagangan semua kontrak tercatat 12% di atas rerata 100 hari. Kontrak turun US$2,22 menjadi US$91,29 pada 12 April, level terendah penutupan sejak 6 Maret. Sepanjang 2 pekan ini, harga telah turun 6,1%.
Sementara itu, harga minyak brent untuk pengiriman Mei yang berakhir hari ini, turun 40 sen atau 0,4% ke level US$102,71 per barel di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London.
"Kami sudah mendapatkan beberapa berita ekonomi yang suram dan perkiraan permintaan yang telah diturunkan dan itu membebani harga minyak," kata Robin Mills, Kepala Konsultasi Manaar Energy Consulting and Project Management yang berbasis di Dubai seperti dikutip Bloomberg.
"Eropa sedang mencari banyak hal negatif, AS juga melemah dan kami belum melihat apa-apa yang spesial tentang China," ujarnya.