Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK: Selisih WTI & Brent Semakin Menyusut

BISNIS.COM, NEW YORK--Harga minyak mentah West Texas Intermediate turun untuk pertama kalinya dalam 4 hari karena Agensi Energi Internasional memangkas perkiraan untuk permintaan minyak global.

BISNIS.COM, NEW YORK--Harga minyak mentah West Texas Intermediate turun untuk pertama kalinya dalam 4 hari karena Agensi Energi Internasional memangkas perkiraan untuk permintaan minyak global.

Hal tersebut memicu tingkat premium minyak brent terhadap WTI menyusut ke level terkecil dalam 14 bulan.

Berdasarkan data Bloomberg, kontrak berjangka minyak turun 1,2% karena IEA memperkirakaan penggunaan bahan bakar terlemah di Eropa sejak 1980-an. Administrasi Informasi Energi kemarin menyatakan pasokan AS meningkat ke level tertinggi 22 tahun pada pekan lalu.

Harga minyak WTI untuk pengiriman Mei anjlok US$1,13 ke level penutupan US$93,51 per barel di New York Mercantile Exchange. Volume perdagangan untuk semua kontrak tercatat 7,2% lebih rendah dibandingkan dengan rerata 100 hari per pukul 3.33 sore waktu New York.

Pada perdagangan kemarin, kontrak naik ke level US$94,64, level tertinggi sejak 2 April.

Di pihak lain, harga minyak brent untuk pengiriman Mei turun US$1,52 atau 1,4% pada akhir sesi perdagangan ke level US$104,27 per barel di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London. Volume perdagangan tercatat 21% di atas rerata 100 hari.

Kontrak acuan Eropa itu premium terhadap WTI menyusut sedikitnya US$10,76, level tersempit sejak 25 januari 2012. Harga minyak brent telah merosot 6,2% pada tahun ini sedangkan WTI naik 1,8%.

"Orang-orang kecewa dengan IEA yang merevisi ke bawah jumlahnya," kata Harry Tchilinguirian, Kepala Analis Pasar Komoditas BNP Paribas SA yang berbasis di London seperti dikutip Bloomberg.

"Kami membalikkan beberapa keuntungan yang kami miliki pada tiga sesi sebelumnya. Selisih brent dan WTI sudah terlalu jauh dan terlalu cepat," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Achmad Aris
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper