Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KOMODITAS: Nilai Ekspor Perikanan Sulteng Capai US$16,8 Juta

BISNIS.COM, PALU--Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tengah mencatat realisasi nilai ekspor hasil perikanan provinsi tersebut mencapai US$16,8 juta, melebihi target yang ditetapkan pada 2012 yaitu sebesar US$6,5 juta. 

BISNIS.COM, PALU--Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tengah mencatat realisasi nilai ekspor hasil perikanan provinsi tersebut mencapai US$16,8 juta, melebihi target yang ditetapkan pada 2012 yaitu sebesar US$6,5 juta. 

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Tengah Hasanuddin Atjo mengatakan dari enam pencapaian indikator kinerja utama pada fungsi ekonomi dan sumber daya manusia pada Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Tengah di 2012, sebagian besar terealisasi melebihi target yang ditetapkan.

“Rerata pencapaian atau realisasi melebihi target yang ditetapkan. Hanya kontribusi PDRB perikanan terhadap PDB Sulteng tanpa migas yang tidak mencapai target, yakni hanya terealisasi 6,32% dari target 6,43%,” kata Hasanuddin, Kamis (11/4/2013).  

Dia mengatakan produksi perikanan Sulteng pada 2012 ditargetkan untuk perikanan tangkap sebesar 152.677 ton dengan realisasi 193.757 ton. Sedangkan perikanan budidaya target produksi sebanyak 427.846 ton dan diharapkan pada 2013 bisa mencapai prestasi produksi yang lebih baik dari tahun sebelumnya.

Dia menuturkan keberhasilan kinerja tersebut, tidak lepas dari trend dana APBN dan APBD Sulteng yang setiap tahun juga selalu meningkat. Dimana pada 2011 tercatat sebesar Rp91,177 miliar, 2012 sebesar Rp136,5 miliar dan pada 2013 sebesar Rp216,5 miliar.

“Trend peningkatan dana APBN dan APBD itu pula yang menjadi ukuran, sehingga pencapaian indikator kinerja utama dapat terukur,” ujarnya.

Tak hanya itu, progress Inka Mina Sulteng yang dilakukan oleh kelompok usaha bersama (KUB) yang memeroleh bantuan kapal, setiap tahun juga meningkat dari total nilai Rp2,450 miliar di 2012, kini meningkat menjadi Rp4,5 miliar pada periode Januari hingga Maret 2013, dengan jumlah produksi 426,35 ton pada 2012 meningkat menjadi 551,35 ton.  

Menurutnya, itu adalah jumlah trip reratanya. “Belum sampai 100, masih dibawah 100 karena kesulitan bahan bakar dan ketersediaan es serta cold storage,” ungkap Hasanuddin.

Terkait hal tersebut, DKP Sulteng mendorong terbentuknya pabrik pengolahan ikan di Kabupaten Donggala dan Banggai sebagai upaya meningkatkan nilai tambah dari hasil perikanan, sehingga daerah kabupaten lainnya bisa menyuplai bahan baku ke dua wilayah yang direncanakan pendirian pabrik itu.

“Dipilihnya dua wilayah ini karena berada di wilayah barat dan timur. Tetapi masing-masing daerah sepertinya memilih untuk membangun pabrik sendiri, terkait dengan otonomi daerah,” tukasnya. (wde) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Wiwiek Endah
Sumber : Mochammad Subarkah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper