Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK WTI Naik Ke Level US$94,64 Per Barel

BISNIS.COM, NEW YORK - Harga minyak AS naik pada Rabu (Kamis pagi WIB), setelah laporan persediaan menunjukkan peningkatan yang lebih kecil dari perkiraan dalam stok minyak.Kontrak berjangka minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI)

BISNIS.COM, NEW YORK - Harga minyak AS naik pada Rabu (Kamis pagi WIB), setelah laporan persediaan menunjukkan peningkatan yang lebih kecil dari perkiraan dalam stok minyak.

Kontrak berjangka minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei di New York Mercantile Exchange (NYMEX) ditutup 44 sen lebih tinggi pada US$94,64 per barel, lapor AFP.

Patokan Eropa minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei ditutup pada US$105,79 per barel, atau turun 44 sen.

Badan Informasi Energi AS (EIA) merilis sebuah laporan pada Rabu yang menunjukkan cadangan minyak mentah AS meningkat sebesar 250.000 barel dalam pekan yang berakhir 5 April.

Penumpukan itu mendorong stok komersial AS menjadi 388,9 juta barel, tidak jauh dari rekor sepanjang masa 391,9 juta barel pada Juli 1990.

Tetapi kenaikan itu jauh lebih kecil dari ekspektasi pasar untuk kenaikan sebesar 1,2 juta barel, menurut analis yang disurvei oleh Dow Jones Newswires.

Laporan ini juga menunjukkan peningkatan yang mantap dalam pemanfaatan kilang, yang melonjak menjadi 86,8% dari 86,3% pada pekan sebelumnya.

Utilitas kilang melompat berarti "permintaan minyak mentah AS tumbuh," kata Andy Lebow, wakil presiden senior untuk energi berjangka pada Jefferies Bache.

Harga minyak AS juga mengumpulkan momentum kenaikan dari peningkatan pasar ekuitas.

Baik S&P 500 maupun Dow Jones Industrial Average berada di jalur untuk membukukan rekor tertinggi baru. Pasar-pasar dipicu oleh risalah pertemuan Federal Reserve AS yang menyatakan Fed akan mempertahankan kebijakan stimulus agresif sampai pasar kerja membaik.

Kekuatan di pasar minyak AS adalah "terutama korelasi perdagangan antara pasar ekuitas dan WTI," kata Bart Melek dari TD Securities.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fajar Sidik
Editor : Fajar Sidik
Sumber : Newswire/Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper