Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK: Brent Melonjak Dari Level Terendah 3 Bulan

BISNIS.COM, JAKARTA--Minyak Brent kembali melonjak dari level terendahnya dalam 3 bulan, menambah jumlah premi minyak mentah West Texas Intermediate untuk pertama kalinya dalam 4 hari.

BISNIS.COM, JAKARTA--Minyak Brent kembali melonjak dari level terendahnya dalam 3 bulan, menambah jumlah premi minyak mentah West Texas Intermediate untuk pertama kalinya dalam 4 hari.

Futures Brent naik sebesar 0,4% setelah sebelumnya tergelincir hingga 1,9% kemarin, penurunan terbesar sejak November.

WTI sempat berubah saat mendekati satu minggu level rendahnya. Harga minyak Brent jatuh ke titik terendah pada hampir 8 bulan terakhir setelah Siprus menolak retribusi bank yang terkait dengan bailout. Hal itu memicu kekhawatiran krisis utang Eropa makin memburuk.

Stock minyak mentah AS turun 413.000 barel pekan lalu, menurut American Petroleum Institute. Sebuah laporan pemerintah hari ini diperkirakan akan menunjukkan persediaan yang meningkat untuk minggu kesembilan.

"Beberapa orang bertaruh bahwa kita punya titik rendah di sini dan mendapatkan kembali ke pasar," kata Victor Shum, managing director dari IHS Consulting di Singapura seperti dilansir Bloomberg (20/3/2013)

Dia masih mengharapkan volatilitas, namun yang menghentikan penurunan selanjutnya adalah bahwa cukup banyak orang di pasar percaya bahwa situasi Siprus akan bisa diselesaikan.

Harga minyak Brent untuk penutupan Mei naik sebanyak 47 sen menjadi US$107,92 per barel di bursa yang berbasis di London, ICE Futures Europe dan berada di US$107,84 pada 01.59 siang waktu Sydney. Volume dari semua harga di bursa adalah 4% di bawah rata-rata 100 hari.

Harga minyak itu turun US$2,06 kemarin untuk US$107,45, penutupan terendah sejak 10 Desember. Harga patokan Eropa sebesar US$15,13 bagi WTI untuk bulan yang sama setelah jatuh ke US$14,93 kemarin, perbedaan tertipis sejak 24 Juli.

LONJAKAN TEKNIK

Harga minyak WTI untuk pengiriman April, yang berakhir hari ini, naik 19 sen menjadi US$92,35 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange.

Perdagangan yang diperkirakan lebih aktif pada Mei menyebabkan kenaikan 18 sen pada $92,70. Volume dari semua harga kontrak adalah 28% di bawah rata-rata 100 hari. Nilai kontrak bulan depan turun US$1,58 menjadi US$92,16 kemarin, penutupan terendah sejak 11 Maret. (LN)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lahyanto Nadie
Editor : Others
Sumber : Giras Pasopati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper