BISNIS.COM, JAKARTA—Investor asing terus memburu instrumen investasi nasional meski sentimen negatif ekspektasi inflasi membayangi.
Terbukti, kepemilikan asing di pasar surat berharga negara telah menembus Rp14,33 triliun sampai pertengahan Maret 2013.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, porsi asing di pasar surat berharga negara (SBN) telah mencapai Rp284,85 triliun atau 33,34% dari total kepemilikan SBN yang diperdagangkan senilai Rp854,35 triliun.
“Jumlah kepemilikan asing Rp284,85 termasuk dengan dana dari bank sentral negara asing sebesar Rp51,05 triliun,” demikian tertulis dalam keterangan resmi yang dirilis hari ini, Jumat (15/3/2013).
Jumlah itu bertambah dari porsi asing pada akhir Desember 2012 sebesar Rp270,52 triliun atau sekitar 32,98% dari total kepemilikan SBN diperdagangkan sebesar Rp820,27 triliun.
Sementara di pasar obligasi korporasi, jumlah kepemilikan asing tercatat naik Rp1,17 triliun, yakni dari posisi akhir tahun senilai Rp12,57 triliun menjadi Rp13,74 triliun pada akhir Februari lalu.
Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), porsi kepemilikan asing pada Februari tersebut setara dengan 7,12% dari total outstanding yang sebesar Rp192,82 triliun.
Pada akhir Desember 2011, kepemilikan asing pada obligasi korporasi tercatat hanya Rp6,86 triliun atau 4,62% dari total outstanding Rp148,52 triliun.