BISNIS.COM,JAKARTA--Perburuan investor terhadap surat berharga syariah negara ritel alias sukri 005 terus berlanjut, kembali kembali menjadi seri teraktif pada perdagangan kemarin atau 5 hari berturut-turut.
Berdasarkan data perdagangan over the counter (OTC) yang dikutip, Rabu (6/3/2013), seri SR005 masih menjadi SBN dengan transaksi teraktif di pasar sekunder mengalahkan SUN seri benchmark seperti FR0059, FR0065, dan FR0027.
SR005 mencatatkan volume perdagangan sebesar Rp 1,27 triliun atau turun dari Rp2,2 triliun pada sehari sebelumnya.
Harga Sukri 005 tersebut tercatat pada posisi 101,00 sehingga menekan tingkat imbal hasilnya menjadi 5,63% dari posisi di pasar perdananya sebesar 6%.
Berdasarkan catatan Bisnis, hal tersebut lazim terjadi pada masa awal perdagangan obligasi negara ritel baik obligasi negara ritel (ORI) maupun sukri di pasar sekunder.
Peningkatan transaksi pada seri surat utang ritel tersebut terjadi akibat perpindahan kepemilikan dari investor ritel kepada investor institusi dan asing.
Investor institusi dan asing akan menyerbu pasar sekunder untuk membeli ORI atau Sukri karena mereka dilarang membeli ORI atau Sukri pada saat di pasar perdana.
Tingkat kupon ORI atau Sukri yang lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi negara dengan tenor sama menjadi daya tarik ORI atau Sukri di mata investor ritel dan asing.
Sementara itu, pada perdagangan obligasi korporasi, seri ASDF01ACN3 kembali menjadi obligasi yang paling banyak ditransaksikan di pasar dengan total volume perdagangan mencapai Rp195,0 miliar.
SUKRI SR005: Masih Diburu Investor
BISNIS.COM,JAKARTA--Perburuan investor terhadap surat berharga syariah negara ritel alias sukri 005 terus berlanjut, kembali kembali menjadi seri teraktif pada perdagangan kemarin atau 5 hari berturut-turut.Berdasarkan data perdagangan over the counter
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 jam yang lalu
PT Timah TINS Yakin 2025 Harga Timah Makin Berkilau
2 jam yang lalu