Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASAR SUN: Potensi Penguatan Harga Masih Terbuka

BISNIS.COM, JAKARTA--Optimisme pelaku pasar terhadap kondisi global berpotensi menjadi katalis positif bagi pergerakan harga di pasar surat utang Indonesia pada hari ini, Rabu (6/3/2013), di tengah minimnya sentimen dari dalam negeri.Analis obligasi

BISNIS.COM, JAKARTA--Optimisme pelaku pasar terhadap kondisi global berpotensi menjadi katalis positif bagi pergerakan harga di pasar surat utang Indonesia pada hari ini, Rabu (6/3/2013), di tengah minimnya sentimen dari dalam negeri.

Analis obligasi PT Sucorinvest Central Gani Ariawan mengatakan peningkatan optimisme pelaku pasar terhadap kondisi eksternal berpotensi membuka ruang penguatan di pasar surat utang domestik.

"Optimisme pelaku pasar meningkat seiring keluarnya data ISM non-manufacturing AS yang lebih baik,dari perkiraan, serta adanya keyakinan bahwa bank sentral di dunia masih akan melanjutkan program stimulusnya untuk mendorong perekonomian global," katanya dalam riset harian, Rabu (6/3/2013).

Sementara itu, sambungnya, pemerintah China juga menyatakan akan terus menjaga target pertumbuhan ekonomi pada 2013 sebesar 7,5%. Dari Eropa, data purchasing manager index serta penjualan ritel di Euro-area mengalami kenaikan dibandingkan dengan periode sebelumnya.

"Keluarnya data–data ekonomi yang positif ini meningkatkan optimisme pelaku pasar global yang tercermin dari kenaikan bursa saham global yang diikuti oleh pelemahan pasar obligasi Pemerintah AS, Jerman, dan Inggris serta penurunan angka VIX Index," tambahnya.

Pada perdagangan kemarin, Selasa (5/3/2013), pasar surat utang Indonesia melanjutkan penguatan terbatas  di tengah volume perdagangan yang masih rendah.

SUN bertenor menengah dan panjang kembali menjadi motor penggerak pasar yang mana rata–rata yield tenor menengah dan panjang turun sebesar 1bp sementara yield tenor pendek relatif tidak banyak berubah dari posisi penutupan hari sebelumnya.

Yield SUN acuan bertenor 10 tahun turun 1 basis poin ke level 5,36%. Sementara itu, harga obligasi pemerintah berdenominasi dollar AS melemah terbatas pada perdagangan kemarin yang dimotori oleh obligasi bertenor menengah dan panjang. Yield Indo-22 dan Indo-42 masing–masing naik 3 basis poin ke level 3,31% dan 4,74%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Achmad Aris
Editor : Others
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper