Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih Salim Ivomas Merosot 32,66% Jadi Rp1,52 Triliun

JAKARTA--Emiten sawit di bawah kendali Grup Salim, PT Salim Ivomas Pratama Tbk membukukan penurunan laba bersih sepanjang 2012 sebesar 32,66% menjadi Rp1,52 triliun dari kinerja 2012 sebesar Rp2,25 triliun.Dari jumlah tersebut, sebesar Rp1,16 triliun

JAKARTA--Emiten sawit di bawah kendali Grup Salim, PT Salim Ivomas Pratama Tbk membukukan penurunan laba bersih sepanjang 2012 sebesar 32,66% menjadi Rp1,52 triliun dari kinerja 2012 sebesar Rp2,25 triliun.

Dari jumlah tersebut, sebesar Rp1,16 triliun diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan sebesar Rp359,16 miliar diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali.

Seiring dengan itu, laba bersih per saham dasar perseroan turun menjadi Rp73 per saham dari tahun sebelumnya Rp115 per saham.

Meski mencatatkan penurunan laba bersih, emiten berkode SIMP itu membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 10% menjadi Rp13,8 triliun dari tahun sebelumnya Rp12,6 triliun.

Presiden Direktur Salim Ivomas Mark Wakeford menerangkan pertumbuhan penjualan disebabkan oleh peningkatan volume penjualan CPO dan produk minyak nabati kepada pihak eksternal serta kontribusi positif dari penjualan gula.

Laba kotor perseroan tercatat turun 10% menjadi Rp3,89 triliun dari periode yang sama 2011 sebesar Rp4,34 triliun sehingga membuat margin laba kotor perseroan turun menjadi 28% dari tahun sebelumnya 34%.

"Penurunan laba bruto dan margin laba bruto terutama disebabkan oleh penurunan harga jual rerata produk kelapa sawit dan karet serta peningkatan biaya produksi," katanya dalam keterangan resmi, Rabu (27/2).

Laba usaha perseroan juga turun 22% menjadi Rp2,45 triliun akibat penurunan laba kotor dan peningkatan beban operasi.

Sementara terkait penurunan laba bersih, Mark mengatakan hal itu disebabkan oleh peningkatan biaya keuangan dan bagian atas rugi entitas asosiasi.

"Meskipun di tengah tahun yang penuh tantangan bagi harga komoditas tanaman perkebunan kami, Grup SIMP berhasil membukukan pertumbuhan penjualan yang positif terutama kontribusi dari bisnis gula setelah dimulainya pengolahan tebu secara penuh pertama kalinya pada 2012," jelasnya.

Selain itu, sambungnya, bisnis minyak nabati perseroan juga berkontribusi dengan mencapai 5% kenaikan volume penjualan yang didukung oleh peningkatan kapasitas penyulingan.

"Dalam hal produksi kami terus melaporkan pertumbuhan yang positif yang mana produksi TBS inti dan CPO masing-masing meningkat 6% dan 5% menjadi 2,97 juta ton dan 880.000 ton pada 2012," tambahnya.

Tak hanya itu, sambung Mark, perseroan juga telah melakukan penanaman baru kelapa sawit seluas 13.383 hektare pada tahun lalu sehingga total area tertanam kelapa sawit perseroan bertambah menjadi 230.919 hektare.(msb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Achmad Aris
Editor : Others
Sumber : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper