Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PREDIKSI INDEKS: Pekan Ini IHSG Fluktuatif

BISNIS.COM, JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) selama pekan ini diperkirakan akan bergerak fluktuatif seiring sentimen dari dirilisnya data kinerja emiten global dan dalam negeri.

BISNIS.COM, JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) selama pekan ini diperkirakan akan bergerak fluktuatif seiring sentimen dari dirilisnya data kinerja emiten global dan dalam negeri.

Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan IHSG selama sepekan akan berada pada rentang support 4.556-4.596 dan resisten 4.667-4.684 dengan adanya potensi kecenderungan turun (down reversal).

“IHSG kembali menabrak target resisten kami sebelumnya di level 4.625-4.633. Untuk itu, kami akan naikkan target resisten kami selanjutnya. Jika target resisten tersebut gagal tercapai maka perlu diwaspadai potensi downreversal,” katanya, Minggu (24/02).

Dia menilai pihaknya tidak dapat memastikan dengan tepat pergerakan IHSG karena perkiraan resisten kami selalu berhasil ditabrak pada pekan kemarin. Namun selama masih ada sentimen positif maka IHSG akan selalu nyaman berada di area hijau.

Menurutnya selama aksi ambil untung belum terlalu banyak, maka akan semakin memperkokoh IHSG di zona hijaunya. Oleh karena itu, potensi pembalikan arah akan terlihat dari menurunnya volume dan nilai perdagangan IHSG.

“Kini yang menjadi pertanyaan adalah sampai seberapa tinggi IHSG akan terbang?,” ujarnya.

Aksi ambil untung memang menjadi perhatian pada pekan ini. Nilai IHSG yang tinggi menjadikan keinginan untuk aksi ambil untung semakin besar, sehingga peluang untuk terjun bebas makin terbuka lebar.

Untuk pekan ini terdapat rilis sejumlah data yang akan dirilis a.l seperti HSBC Manufacturing PMI China, Initial Jobless Claims AS, Manufacturing BSI Index Korsel, CPI Jerman, Consumer Confidence Perancis, Consumer Confidence Eropa dan lainnya.

Selain itu, dia juga menyebutkan sentimen rilis kinerja para emiten global maupun spekulasi terhadap kebijakan The Fed yang ingin membatasi program pembelian obligasinya juga dapat mempengaruhi IHSG.

“Sentimen dari kebijakan pemerintahan China yang berencana membatasi sektor properti untuk mencegah terjadinya property bubble juga layak untuk diperhatikan,” katanya.

Dari dalam negeri, lanjutnya, kemungkinan sentimen masih akan digerakkan dari berbagai macam berita kinerja emiten di berbagai media. Adapun, data inflasi Februari 2013 akan dirilis pada akhir pekan.

Secara sektoral, Reza memperkirakan sektor industri dasar, aneka industri, keuangan, dan perdagangan masih akan menopang laju pergerakan IHSG.

Adapun saham -saham yang dapat diperhatikan a.l : BBRI, BMRI, SMGR, ASII, CTRA, BKSL, CTRP, LPCK, MNCN, IDKM, RALS, ERAA.

Sebelumnya, pada perdagangan Jumat, IHSG ditutup menguat dengan mencetak rekor penutupan tertinggi baru pada level 4.651,12, menguat 18,72 poin atau 0,40%, setelah sepekan menunjukkan grafik fluktuatif.

Selama lima hari perdagangan terakhir IHSG naik 0,76% dari 4.616,00 pada penutupan akhir pekan. Kenaikan persentase tersebut lebih kecil dibandingkan dengan pergerakan saham sepanjang pekan sebelumnya 2,78%.

Sepanjang pekan ini, aliran dana asing yang masuk selalu konsisten mencatatkan beli bersih asing. Secara total, aksi beli asing mencapai Rp12,46 triliun, aksi jual asing Rp9,08 triliun dan beli bersih asing sebesar Rp2,69 trilun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Others
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper