Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA GANDUM Melemah 0,4% Ke US$7,765 Per Bushel

BISNIS.COM, KUALA LUMPUR—Harga komoditas gandum terkoreksi pertama kali dalam 3 hari di tengah spekulasi bahwa hujan akan membantu Great Plains Amerika Serikat (AS) di mana gandum butuh kelembaban pasca kekeringan.Harga gandum berjangka pengiriman

BISNIS.COM, KUALA LUMPUR—Harga komoditas gandum terkoreksi pertama kali dalam 3 hari di tengah spekulasi bahwa hujan akan membantu Great Plains Amerika Serikat (AS) di mana gandum butuh kelembaban pasca kekeringan.

Harga gandum berjangka pengiriman Maret melemah  0,4% menjadi US$7,765 per bushel di Chicago Board of Trade dan berada di US$7,7675 kemarin siang di Singapura. Futures, naik 19% dari tahun lalu, turun 0,2% bulan ini.

Laporan Accuweather.com memperkirakan musim hujan dan salju akan melembabkan area tanam gandum, dengan curah hujan yang lebih berat dari tenggara Kansas ke timur Texas.
 
“Kelembaban dapat memberikan bantuan setelah kekeringan jangka pendek,”
tulis  laporan tersebut, seperti dikutip Bloomberg Selasa (29/1).

Akan tetapi hujan dan salju tidak akan berpengaruh besar dalam meringankan dampak kekeringan di Nebraska dan Kansas.

“Kondisi Great Plains AS masih sangat memprihatinkan meskipun ada beberapa prakiraan curah hujan menyebar untuk beberapa minggu,” kata Luke Mathews, analis di Sydney pada Commonwealth Bank of Australia,  Selasa (29/1).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Writer
Editor : Others
Sumber : Bloomberg
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper