Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waspadai Saham Berbisa Pada Tahun Naga

JAKARTA: Selamat datang 2012. Tentu saat memasuki lembaran tahun baru, banyak di antara kita yang mulai menggelar mimpi. Harapannya, pergantian tahun membuka cakrawala baru dalam kehidupan yang dijalani dibandingkan dengan tahun sebelumnya.Memasuki tahun


JAKARTA: Selamat datang 2012. Tentu saat memasuki lembaran tahun baru, banyak di antara kita yang mulai menggelar mimpi. Harapannya, pergantian tahun membuka cakrawala baru dalam kehidupan yang dijalani dibandingkan dengan tahun sebelumnya.


Memasuki tahun baru, dijadikan pula momentum tepat untuk mengukur seberapa besar keuntungan yang diterima dari hasil investasi yang dikucurkan.

Biasanya bagi pemodal di pasar saham, melihat kembali profil investasi menjadi langkah pertama yang dilakukan untuk mengarungi perjuangan panjang di tahun Naga, menurut mitologi astronomi bangsa China.

Mencermati kondisi yang terjadi sepanjang 2011, tentu para investor yang malang melintang di lantai bursa mulai mengkalkulasi kinerja setiap industri maupun saham yang memiliki prospek keuntungan berlipat.

Kepala Riset PT Mega Capital Indonesia Danny Eugene mengatakan sepanjang 2011, kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) Indonesia mencatat kinerja positif dibandingkan dengan beberapa pasar saham asing lain.

"Kinerja IHSG masih memberi keuntungan di tengah performa indeks Asia dan Eropa yang turun. Dari sisi valuasi, PE [price to earning ratio] IHSG berada di posisi 16,83 kali, tertinggi kedua setelah Nasdaq sebesar 22,55 kali," ujarnya.

Bank Indonesia memperkirakan inflasi Indonesia pada 2012 sebesar 3,5%--5,5%, tak jauh dari proyeksi inflasi 2011 yang dipatok dikisaran 4%-6% dengan asumsi tingkat suku bunga acuan perbankan (BI Rate) bertahan di level 6%, hingga memasuki awal tahun.

Naiknya rating investasi Indonesia diperkirakan memberi keuntungan pada derasnya aliran dana yang masuk ke pasar dalam negeri.

Meski kinerja IHSG 2011 meleset dari konsensus yang sempat diperkirakan para analis yakni menembus garis akhir di level 4.000, riset yang dirilis Mega Capital menempatkan baseline IHSG 2012 pada level 4.765.

Laba bersih per lembar saham (earning per share/EPS) IHSG sepanjang tahun Naga ini diperkirakan tumbuh 11% atau sebesar Rp250,8 per lembarnya.

Sektor industri yang diperkirakan mencetak keuntungan per lembar saham tertinggi tahun ini diantaranya infrastruktur dan perdagangan.

"Sektor infrastruktur berpeluang tumbuh hingga 61%, sementara perdagangan mencapai 39%. Proyeksi kami saham perdagangan yang bergerak di bidang alat berat, otomotif, dan pertambangan akan mencatat kinerja positif," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Administrator
Editor : Others
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper