Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANK SYARIAH MANDIRI: IPO disiapkan 2014

JAKARTA: PT Bank Syariah Mandiri menilai 2014 merupakan waktu yang tepat untuk melaksanakan penawaran saham perdana atau initial public offering, guna memperkuat permodalan.Yuslam Fauzi, Direktur Utama Bank Syariah Mandiri (BSM), menyatakan perseroan

JAKARTA: PT Bank Syariah Mandiri menilai 2014 merupakan waktu yang tepat untuk melaksanakan penawaran saham perdana atau initial public offering, guna memperkuat permodalan.Yuslam Fauzi, Direktur Utama Bank Syariah Mandiri (BSM), menyatakan perseroan sedang mengkaji rencana untuk initial public offering (IPO)  setelah induk usaha telah merestui pelepasan saham mulai 2014 mendatang. Menurut dia, 2014 merupakan waktu yang tepat untuk merealisasikan rencana tersebut.“Namun urusan IPO merupakan domain pemegang saham [PT Bank Mandiri Tbk],tetapi kami siap untuk go public apabila induk sudah berpikir sudah waktunya untuk itu,” ujarnya Kamis (9/8).Menurut Yuslam, Bank Mandiri sebagai pemilik sebenarnya sudah berkomitmen untuk mendukung permodalan BSM sampai 2015 mendatang. Namun, dengan bisnis yang semakin besar, BSM juga membutuhkan tambahan modal dari luar induk usaha.“BSM bertumbuh makin besar itu sehingga butuh strategic patner yang bisa membawa manfaat lebih. Itu yang jadi bahan pemikiran. Adanya pemegang saham publik itu juga akan buat hal-hal positif dari situ, seperti perusahaan lebih terbuka dan mudah mencari pendanaan,” ujarnya.Sebelumnya, Bank Mandiri berencana melepas kepemilikan saham di dua anak usahanya, BSMi dan PT Bank Sinar Harapan Bali (BSHB), melalui mekanisme IPO.Zulkifli Zaini, Direktur Utama Bank Mandiri, mengatakan dengan IPO, kedua anak perusahaan tersebut dapat membukukan kinerja yang lebih baik. “Perseroan akan melepas minimal 20% saham di kedua bank itu,” tuturnya.Menurut Zulkifli, BSM dan BSHB akan go public paling lambat pada 2020. Dia menjelaskan IPO dilakukan terkait ketentuan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 14/8/PBI/2012 tentang Kepemilikan Saham Bank Umum.Zulkifli menerangkan kepemilikan saham Bank Mandiri di kedua bank itu masih bisa dipertahankan selama tingkat kesehatan dan good corporate governance (GCG) perseroan berada di peringkat komposit 1 atau 2.Saat ini, Bank Mandiri menguasai 99,9% saham BSM dan memiliki 81,46% saham Sinar Harapan Bali.Menurut Zulkifli, Bank Mandiri sebagai induk memiliki keterbatasan dalam mendukung permodalan perusahaan anak. “Karena bukan hanya mereka yang tumbuh, kami [Bank Mandiri] juga tumbuh dan butuh tambahan modal untuk diri kami sendiri,” ujarnya.Meski demikian dia tidak bisa memastikan sampai kapan Bank Mandiri kuat mendukung permodalan BSM dan BSHB. “Kami akan kaji mulai tahun depan, yang pasti bukan sekarang karena induknya masih punya modal Rp67 triliun,” ujarnya. (Bsi)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper