Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SURAT BERHARGA: Harga 3 waran naik di atas 20%

JAKARTA: Harga waran I/2012 PT Trisula International Tbk dan dua waran lain menguat lebih dari 20% sepanjang sesi I perdagangan hingga jeda siang ini di PT Bursa Efek Indonesia (BEI).Data transaksi perdagangan siang ini, (28/6.2012) menunjukkan harga

JAKARTA: Harga waran I/2012 PT Trisula International Tbk dan dua waran lain menguat lebih dari 20% sepanjang sesi I perdagangan hingga jeda siang ini di PT Bursa Efek Indonesia (BEI).Data transaksi perdagangan siang ini, (28/6.2012) menunjukkan harga waran I Trisula sudah naik Rp108 menjadi Rp109 dari sebelumnya Rp1, membukukan persentase kenaikan yang 'wah', sebesar 10.800%.Hari ini, emiten produsen dan distributor garmen yang berkode saham TRIS, baru mencatatkan sahamnya di PT Bursa Efek Indonesia. Harga sahamnya sudah naik menjadi Rp325 dari posisi awal Rp300 pagi ini.Perusahaan akan mengakuisisi perusahaan terafiliasi PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing menggunakan dana dari pencatatan saham perdananya.Akuisisi Trisco akan melengkapi anak usaha Trisula yang sebelumnya terdiri dari beberapa anak usaha, beberapa di antaranya adalah PT Tritirta Saranadamai, PT Trisula Garmindo Manufacturing, dan PT Trimas Sarana Garment Industry. Saat ini Trisula memiliki 4 merek dagang dalam portofolionya yakni JOBB, UniAsia, Jack Nicklaus, dan Man Club.Dua waran lain yang juga memuncaki daftar pergerakan harga efek adalah waran I PT Bank Capital Indonesi Tbk yang naik Rp1 atau 50% dari posisi sebelumnya Rp2.Waran lain yang juga naik pesat adalah waran II PT Sugih Energy Tbk yang naik Rp22 atau 20,37% ke Rp130.Pada 22 Juni, waran II Sugih Energy disuspen pada sesi II padahal suspensi sebelumnya baru dilepas pada pagi hari itu akibat harganya naik melebihi harga sahamnya.Sugih Energy adalah perusahaan yang baru di-backdoorlisting oleh Ramba Energy.Sugih Energy baru melangsungkan rights issue sebanyak 24,47 miliar lembar saham yang menghasilkan uang segar Rp2,4 triliun.Adapun pembeli siaga dalam right issue itu adalah Goldenhill Energy Fund, yang kemudian akan memiliki sedikitnya 38,5% saham di Sugih Energy. Pemegang saham Sugih Energy yang tidak menyerap saham baru itu adalah Ramba Energy, perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Singapura, yang terkait dengan David Soeryadjaya, cucu dari William Soeryadjaya.Ramba Energy sebetulnya juga menguasai saham di PT Hexindo Gemilang Jaya, yang merupakan pemegang 51% saham di Blok Lemang. (faa) 

 

 

BACA JUGA:

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro