JAKARTA: Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) akan meresmikan peluncuran otomatisasi langsung sistem perdagangan (straight through processing/STP) Senin pekan depan."Senin akan kami luncurkan STP," ujar Kepala Bapepam-LK Nurhaida kepada pers, Jumat 15 Juni 2012.Berdasarkan informasi pasar, STP seharusnya dimulai pada 5 Juni, bertepatan dengan Capital Market Award. Namun rencana itu mundur sehingga STP baru dimulai hingga 12 Juni kemarin.Mundurnya STP dari jadwal awal itu dinilai perlu untuk memfinalkan persiapannya.Ketika dikonfirmasi, Direktur Teknologi Informasi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Adikin Basirun mengatakan keputusan untuk memundurkan pelaksanaan STP selama sepekan tersebut diambil untuk melancarkan proses."Tes pertama, itu kan konservatif, butuhnya 'clean' dari sisi 'testing'-nya [pengujian]. Dengan adanya penundaan itu tingkat pelaksanaannya lebih baik. Daripada mengejar waktu lebih baik mengejar kesiapannya," ujar Adikin pekan ini (13/6).Dia mengatakan proses STP yang dimulai pada 12 Juni tersebut akan terlihat hasilnya pada Jumat pekan ini sebagai akhir hari penyelesaian transaksi (settlement) bursa dari transaksi yang dilakukan Selasa kemarin.Proses 'settlement' transaksi dilakukan di bursa dengan jeda maksimal 3 hari setelah perdagangan sebuah saham dilakukan.STP merupakan proses otomatisasi sistem perdagangan yang membuat proses settlement tidak lagi terputus dari investor ke sekuritas anggota bursa (AB) yang dilanjutkan keself regulatory organization (SRO).Proses settlement di SRO terjadi pada PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan BEI.Setelah STP berjalan, transaksi nasabah dari mulai tahap pemesanan saham (order) sampai dengan settlement akan berlaku secara otomatis.Adanya STP juga akan menghilangkan potensi intervensi dari campur tangan individu lagi sehingga memungkinkan proses settlement dipercepat dari waktu awal selama 3 hari menjadi 2 hari, atau bahkan 1 hari.Program STP dilaksanakan setelah volume transaksi nasabah di BEI terus meningkat semenjak dilaksanakan online trading. Adikin juga menyatakan optimistis setelah STP ditunda, proses persiapannya menjadi lebih matang dan siap dengan dilakukannya tes pada simulasi perdagangan (mock-trading) dan hingga saat ini dinilai sudah tidak ada masalah lagi.
Meskipun siap dari sisi sistem, dia mengatakan ada indikasi adanya sejumlah kecil sekuritas AB yang belum siap."Di sisi AB, masih ada yang tidak siap."Namun, tuturnya, belum ada sanksi yang akan dijatuhkan kepada AB akibat ketidaksiapan tersebut karena nantinya hanya akan memperlambat proses operasional internal (business process) dari sekuritasnya saja dan tidak akan mengganggu proses transaksi.Dia menilai adanya potensi berlebihnya transaksi dari batas transaksi yanga da (trading limit) AB juga tidak akan berpengaruh besar karena hanya akan ada penyesuaian operasional.
"Kalau uangnya ada maka secara operasional hal itu bisa diselesaikan, walaupun membutuhkan waktu yang lebih panjang daripada biasanya, karena ada perubahan business process, sehingga ada penyesuaian operasional, penyesuaian kebiasaan kerja." (bas)
ARTIKEL MENARIK LAINNYA: