JAKARTA: Sentimen positif penyelesaian krisis utang Eropa telah mengangkat indeks harga surat utang negara yang pada perdagangan sesi pagi tadi naik 0,07 poin atau 0,05% ke posisi 129,32.
Hal itu terungkap dalam laporan tengah hari yang dirilis oleh PT Penilai Harga Efek Indonesia/Indonesia Bond Pricing Agency yang dirilis, siang ini.
Sejalan dengan kenaikan indeks harga SUN tersebut, indeks total return juga terangkat 0,08% ke posisi 158,15. Sedangkan indeks effecitve yield bergerak turun tipis 0,01% ke posisi 6,42%.
Pada penutupan perdagangan kemarin, indeks harga SUN versi IBPA ditutup turun tipis 0,62% pada level 129,25. Penurunan indeks harga SUN tersebut mendorong penurunan indeks total return sebesar 0,70% ke level 158,03, sementara indek effective yield-nya naik tipis 0,08% ke level 6,42%.
Sementara itu, harga obligasi pemerintah seri acuan mengalami pergerakan yang beragam pada sesi pagi di mana seri FR0053 dan FR0054 menguat pada rentang 8-17 basis poin. Adapun dua seri lainnya yaitu FR0055 dan FR0056 terkoreksi pada rentang 9-28 basis poin.
"Yield curve di sesi pagi masih melanjutkan pola mixed-nya atau berkebalikan dengan kemarin di mana rata-rata yield tenor pendek [1-4 tahun] bergerak naik 5,2 basis poin," tulis laporan itu.
IBPA menilai pertimbangan pimpinan Eropa untuk mengeluarkan dana senilai US$1,3 triliun telah membawa sentimen positif terhadap arah pergerakan pasar obligasi dalam negeri. Harga minyak dunia tercatat naik US$86,50 per barel di New York Mercantile Exchange yang diduga terimbas optimisme Eropa dan tewasnya mantan pemimpin Libya Muamar Khaddafi.
"Tapi kondisi pasar diprediksi masih sangat sensitif mengingat masih panjangnya penyelesaian krisis yang harus dihadapi," jelas IBPA. (sut)